1. PENDAHULUAN
Seberapa jauh peran kepemimpinan dalam menuntun peran para manajer untuk mempengaruhi dan membangun satu kebiasaan dalam pola berpikir yang mampu mendorong daya kemauan mereka menjadi satu keinginan dalam proses pengambilan keputusan dengan tahap-tahap menjadi satu pola berpikir secara sistimatik.
Oleh karena itu, mendorong berpikir secara sistimatik adalah suatu kebutuhan untuk kita pikirkan menjadi model sebagai penuntun dalam proses berpikir. Seperti kita pahami bahwa berpikir adalah suatu kondisi yang menuntut suatu pemikiran untuk penyelesaian dari suatu situasi yang telah mampu dirumuskan menjadi masalah.
Sejalan dengan pemikiran diatas, maka model sebagai uatu pola berpikir dapat disusun kedalam :
Pertama, Apa yang disebut dengan Sumber dan Latar Belakang Masalah yang akan mengungkapkan pemikiran : 1) yang terkait dengan gerakan pemikiran antara menang dan kalah ; 2) kemampuan melaksanakan perubahan ; 3) kemampuan mengelola secara kritis.
Kedua, Apa yang disebut dengan Kotak Landasan yang akan mengungkapkan 1) penilaian situasi ; 2) analisa keputusan ; 3) Perencanaan implementasi ; 4) analisis peluang / masalah potensial ; 5) analisa masalah.
Ketiga, Apa yang disebut dengan Kotak landasan lanjutan yang akan mengungkapkan 1) peran pertemuan sumbang saran ; 2) alat analisis keputusan khusus ; 3) perubahan masa depan potensial, peluang dan bencana ; 4) kreativitas.
2. PEMIKIRAN SUMBER DAN LATAR BELAKANG MASALAH
Hasil pemikiran yang diungkapkan kan disini adalah hal-hal yang berkaitan dengan pemikiran atas :
Pertama, pemikiran menang atau kalah dalam pergolakan pemikiran yang dihadapi,untuk ini pokok pikiran yang kita maksudkan disini adalah yang berkaitan dengan : 1) Seberapa jauh kemampuan untuk mewujudkan kondisi dalam posisi kemenangan ; 2) Untuk kita renungkan kembali mengapaorganisasimengalami kegagalan ; 3) Anda harus pernah mengalaminya untuk meningkatkan kembali kemampuan dalam keterlibatan pemecahan masalah ; 4) Suatu hal yang tidak dapat dihindaridengan tantangan objektivitas ; 5) Harus disadari adanya perangkap intelegensi oleh karena itu berkemampuan untuk menggunakan proses berpikir ; 6) Mengelola harus diartikan dalam wujud kemampuan menghasilkan ; 7) Apa yang dibutuhkan setiap proses dalam wujud efektif suatu proses harus rasional, selektif dan independen ; 8) Melahirkan pemikiran yang cemerlang
Kedua, melaksanakan perubahan, kita akan dihadapkan suatu keadaan yang kita sebut dengan 1) Perubahan masa lampau yang direncanakan dan yang tidak direncanakan ; 2) Perubahan masa depan yang direncanakan dan yang tidak direncanakan.
Bertolak dari pemikiran diatas, maka kesimpulan yang dapat diungkapkan sebagai model perubahan diatas apa yang kita sbut dengan pemikiran bahwa fakta „masa lalu tak direncanakan, kita sebut ANALISIS PROBLEM ; sedangkan masa depan direncanakan disebut ANALISIS KEPUTUSAN dan tak direncanakan disebut ANALISIS POTENSI BROBLEM ATAU KESEMPATAN.
Ketiga, wujud keahlian proses adalah keahlian mengelola secara kritis artinya dibutuhkan kemamuan yang kuat untuk mendorong menjadi suatu keinginan dari pikiran sendiri sehingga mendorong menjadi komitmen.
Sejalan dengan pikiran diatas harus mampu menjadi keinginan dalam kebiasaan dalam berpikir atas 1) Berusaha mendapatkan keahlian Proses ; 2) Menilai keahlian dan objektivitas anda sendiri ; 3) Menggunakan spesialis dalam memberikan peran membimbing orang yang memiliki pengetahuan yang relevan ; 4) Mempercayai intuisi dalam proses berpikir untyuk mengambil keputusan ; 5) Mengetahui dan mengembangkan batas-batas anda artinya pengetahuan proses yang melibatkan keahlian dan pengalaman yang terbentuk dari penggunaan proses secara terus menerus.
3. PEMIKIRAN DENGAN POLA LANDASAN
Kebiasaan pemkiran disini menekankan proses berpikir yang terlibat dalam pemecahan persoalan secara efektif dengan mengungkapkan pemikiran yang mencakup :
Pertama, yang terkait dengan penilaian situasi, dalam hal ini proses penilaian situasi terdiri dari lima langkah yang mencakup : 1) Pengenalan artinya mengenali situasi yang layak mendapat perhatian gunakan pertanyaan seperti : adakah hal-hal yang tak pasti atau tidak dikenal ? ; Apa pertanyaan yang mesti dijawab ? ; Bagaimana sesuatu dapat berubah ? ; Apa yang berubah dari yang diharapkan ? ; dsb.
2) Pemisahan artinya pimpinan perlu memilah persoalan, keputusan dan masalah potensial ;
3) Pendefinisian artinya semua batas yang harus ditetapkan pada analisis ini , ada faktor2 atau kondisi2 yang diterima sebagai sudah jadi , ada pula situasi dengan hal-hal yang berhubungan dengan status quo yang sudah ada ;
4) Penentuan prioritas akan mencakup : Menentukan hubungan independen / dependen ; Menentukan tingkat kepentingan /urgensi.
5) Pemilihan proses akan mencakup : Perubahan masa lalu yang tidak direncanakan berarti analisa masalah ; Perubahan masa depan yang direncanakan berarti analisa keputusan ; Perubahan masa depan yang tidak direncanakan berarti analisa peluang / masalah petensial.
Kedua, yang terkait dengan Analisis keputusan terdiri lima langkah konseptual yang mencakup :
1) Mendifinisikan pernyataan keputusan, meliputi : tujuan , tingkat ; 2) Menetapkan tujuan meliputi : hasil atau ouput ; sumber atau input ; checklist ; variabel tunggal ; 3) Menilai tujuan mliputi : menimbang 10 sampai 1 arti relatif ; harus kesimpulan absolut ; 4) Membuat alternatif meliputi : memilih off –the self ; menentukan persilangan repsentatif mungkin dua atau lebih evaluasi ; mengembangkan dengan menciptakan / merancang ; 5) Membandingkan dan memilih meliputi : Skala kepuasan : skor 10 sampai 0 ; knockout 0 / harus ; Bobot x skor ; skor total : evaluasi kedua ? ; apakah keharusan adalah riil ? ; relativitas.
Ketiga, yang terkait dengan Perencanaan Implementasi terdiri tujuh langkah untuk mengembangkan yang mencakup : 1) Merumuskan pernyataan rencana mencakup mengembangkan ; 2) Mengidentifikasi komponen rencana mencakup panduan umum ; analisa keputusan ; tugas-tugas ; tindakan-tindakan ; daftar adalah tak pernah lengkap ; 3) Jadwal event dan waktu mencakup apa yang terjadi dan kapan ; pengaruh pola waktu (tanggal dateline, jendela waktu hubungan dependen) ; penambahan waktu ; siapa yang bertanggung jawab ? ; 4) Meninjau komponen – Membuat tambahan mencakup analisa keputusan ; subrencana; sub-subrencana ; model lain ; masterplan ? ; 5) Melakukan tes objektif mencakup dapatkah terpenuhi ; memecahkan konflik ; 6) Menyusun ulang rencana mencakup update berkala ; 7) Melakukan reviu analisis mencakup aktual vs yang direncanakan.
Keempat, yang terkait dengan Analsis Peluang / Masalah potensial terdiri lima langkah dalam konsep utama perencanaan situasi yang mencakup : 1) Mendifinisikan pernyataan masalah potensial meliputi apakah ada yang mungkin tidak beres ? ; 2) Mengidentifikasi masalah potensial meliputi tergantung kepada apakah ?, apa yang tergantung pada itu ? , bagaimana ini bisa berbeda ? , spekulasi tak fleksibel ? , tak ada margin untuk kesalahan ? , probilitas dan keseriusan ; 3) Mengidentifikasi penyebab yang mungkin meliputi apa penyebabnya ? , probilitas ; 4) Mengembangkan tindakan preventif meliputi menghilangkan penyebab, menguangi probilitas, probilitas residual ; 5) Mengembangkan tindakan alternatif kedalam tindakan kontingen dan reviu analisa meliputi mengurangi keseriusan, pemicu saiap ? , tindakan kontingen apakah bekerja dngan baik ? , mengapa diperlukan?
Kelima, yang terkait dengan Analisis Masalah, ada lima langlah konseptual dalam proses yang mencakup : 1) Mendifinisikan Pernyataan deviasi meliputi seharusnya – aktual = deviasi ; 2) Menspesifikasi masalah meliputi apa cacat yang ada, apa cacat yang tidak ada ? , objek apa (barang, orang dll) yang cacat, objek apa yang tidak ? , di mana cacat tampak (geografis atau lokasi lain), dimana tidak tampak ? , dimanakah cacat pada objeknya, di mana pada objek cacatnya tidak ada ? , kapan cacat itu tampak ( jam atau waktu kalender), kapan tidak tampak ? , kapan cacat itu tampak pada objek (kapan dalam daur hidupnya) dan kapan tidak tampak ? , seberapa besar masalah , sebrapa besar yang tidak (berpa banyak objek yang terlihat / tidak terlihat) ?, seberapa besar cacat individualnya , dan apa yang tidak (seberapa buruk) ? ; 3) Mengembangkan penyebab yang mungkin meliputi mengidentifikasi kontras tajam dalam pasangan adalah bukan, dalam cara apa adalah berbeda dengan bukan ? , Apa, jika ada yang berubah dalam perbedaan ini (dan kapan ia berubah) ?, seberapa mungkin perubahan ini (atau perubahan plus perbedaan) menyebabkan persoalan ? ; 4) mengetes penyebab yang mungkin meliputi jika (penyebab) adalah penyebab, bagaimana menjelaskan mengapa itu masalah dan itu bkan ? ; 5) memverifikasi penyebab yang paling mungkin meliputi bagaimana saya dapat memverifikasi penyebab yang sesungguhnya ?
4. PEMIKIRAN DENGAN POLA LANDASAN LANJUTAN
Pemikiran disini merupakan lanjutan dari pemikiran dari konsep fundamental dari analisa kepuusan, analisa masalah potensial dan analisa masalah, sehingga konsep itu sering dibicarakan, maka pada bagian ini diungkapkan sebagai lanjutan dari pemikiran diatas yang mencakup :
Pertama yang terkait dengan Peran pertemuan rapat sumbang saranmerupakan suatu pemikiran dimana keberhasilan rapat pemecahan masalah tergantung kepada kompetensi pemimpin rapat dan hak pilih dari anggota tim, dari orang-orang yang mempunyai informasi yang relvan untuk analisis.
Keberhasilannya adala fungsi dari kemampuan pemimpin rapat untuk menggunakan proses berpikir yang tepat untuk mengontrol peserta dan aliran informasi.
Rapat pemecahan masalah yang dilaksanakan dengan baik dapat menjadi pengalaman yang menarik bagi setiap orang. Jelas anda tahu efek dari rapat yang dilakukan dengan buruk.
Kedua, yang terkait dengan Alat analisis keputusan khusus artinya untuk meningkatkan proses analisis masalah dapat diadaptasi untuk menangani penyimpangan dengan pendekatan aplikasi khusus yang banyak dikembangkan oleh para pakar yang dapt kita temukan dalam penulisan seperti apa yang disebut dengan : 1) Penentuan Prioritas ; 2) Alternatif „Bayangan“ (menyesuaikan dngan situasi yang dialami dengan yang palng berguna) ; 3) Deviasi Hari-Satu ( bahwa aktual suatu situasi telah menyimpang sejak proses dimulai)
Disamping apa yang diutarakan diatas, alat analisis keputusan lainnya dapat kita ketemukan pula dari penulisan-penulisan antara lain pohon keputusan ; teori permainan ; teori probilitas ; analisis sensitivitas ; analisis trade-off dll.
Ketiga, yang terkait dengan Perubahan masa depan potensial. Peluang dan bencana artinya mengembangkan proses berpikir kedalam kemampuan untuk melaksanakan hal-hal yang terkait dengan 1) Rumuskan pertanyaan kedalam teknik dasar agar ada kemuan mewujudkan komitmen untuk mengidentifikasi perubahan masa depan yang tak direncanakan ; 2) Memperkirakan, mempredeksi, merencanakan skenario ; 3) Analisis masalah potensial dalam tindakan ; 4) Analisis peluang dalam tindakan ; 5) Perencanaan krisis ; 6) Mode visioner adalah cara lain menggunakan konsep perubahan masa depan yang tidak direncanakan melibatkan susunan analisis masalah potensial dan analisis peluang potensial sebagai teknik yang hanya menarik bagi orang memandang jauh ke depan.
Keempat yang terkait dengan Kreativtas sebagai proses berpikir yang banyak kita temukan dalam beragam tulisan yang mengungkapkan hal-hal yang terkait kreativitas. Hanya pemikiran ini dapat tumbuh sejalan dengan kemampuan yang memiliki penguasaan wawasan dan imajinasi yang mendorong orang berpikir kedalam kreativitas.
Sejalan dengan pemikiran diatas, kita dapat belajar tulisan yang mengungkapkan kreativitas dalam dunia bisnis, oleh karena itu perlu kita pahami hal-hal yang terkait dengan pemikiran apa yang disebut dengan : 1) Menciptakan kreativitas ; 2) Memahami apa yang menjadi pemicu kreativitas ; 3) Mendalami yang terkait dengan faktor pemicu ; 4) Mendifinisikan masalah seringkali dapat dipechkan dengan membua ide baru ; 5) Mendalami hambatan terhadap kreativitas ; 6) Pendekatan terhadap kreativitas melalui apa yang disebut dengan a) melupakan segala ssuatu yang anda ketahui (hubungan) ; b) mengingat segala sesuatu yang anda ketahui (kepingan) ; c) menyusun kembali segala sesuatu yang anda ketahui (kepengan yan sama , hubungan yang baru)
5. PENUTUP
Suatu pemikiran dalam meningkatkan kebiasaan pemikiran diperlukan langkah cerdas dalam memecahkan persoalan dari peran Kepemimpinan mempengaruhi dalam proses pengambilan keputusan dan belajar dari kesalahan.
Sejalan dengan pemikiran diatas dibayangkan dalam proses berpikir diperlukan suatu model sebagai pendekatan, oleh karena itu pertama memahami latar belakang masalah ; kedua memahami landasan berpikir ; ketiga memahami langkah lanjutan.
Ketiga hal tersebut diatas telah kita ungkapkan sebagai proses berpikir pada bagian terdahulu, yang menjadi persoalan model tersebut seberapa jauh anda sebagai pemimpin mau belajar untuk meningkatkan keterampilan menjadi satu kebutuhan.