tag:blogger.com,1999:blog-9798147438672942082024-02-20T10:36:50.831-08:00ILMU MANAJEMENBerbagi informasi dan materi kuliah manajemenILMUNYA PASCA MMhttp://www.blogger.com/profile/12583504212853630109noreply@blogger.comBlogger9125tag:blogger.com,1999:blog-979814743867294208.post-74532328542704306702013-05-20T06:04:00.003-07:002013-05-20T06:04:49.091-07:00Lingkungan Pemasaran (Makro dan Mikro)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Definisi Lingkungan Pemasaran suatu Perusahaan :<br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
Pelaku-pelaku (aktor) dan kekuatan-kekuatan yang berada diluar
fungsi manajemen pemasaran perusahaan yg akan mempengaruhi kemampuan manajemen
pemasaran untuk mengembangkan dan membina transaksi yang berhasil dengan para
pelanggan sasarannya.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
Berikut ini gambar Lingkungan Pemasaran suatu Perusahaan :<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://jatmiko.blog.esaunggul.ac.id/files/2012/03/OL-MP1-prt-5-Lingkungan-Pemasaran-recovered-revisi-oktob-07.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="430" src="http://jatmiko.blog.esaunggul.ac.id/files/2012/03/OL-MP1-prt-5-Lingkungan-Pemasaran-recovered-revisi-oktob-07.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
A. LINGKUNGAN PEMASARAN meliputi :<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
1. Lingkungan Mikro<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
Yaitu berbagai kekuatan yg dekat dengan perusahaan yang mempengaruhi
kemampuannya untuk melayani pelanggan, terdiri dari :<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
a. Perusahaan<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
Dalam merumuskan rencana pemasaran harus memperhitungkan
kelompok-kelompok lainnya dalam perusahaan misalnya; Manajemen Puncak,
Keuangan, R & D, Pembelian, Produksi dan Akuntansi, dll.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
Bagian-bagian ini membentuk suatu lingkungan mikro suatu perusahaan
untuk perencana pemasaran.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
b. Pemasok<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
Adalah perusahaan bisnis dan perorangan yg menyediakan sumberdaya yg
dibutuhkan oleh perusahaan dan pesaingnya untuk memproduksi barang dan jasa
tertentu.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
c. Perantara<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
Perantara Pemasaran adalah mereka yg membantu perusahaan dalam
mempromosikan, menjual, dan mendistribusikan barang kepada pembeli akhir. Para
perantara ini meliputi :<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
- Middleman,
perusahaan yg membantu mdpt pelanggan<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
- Perusahaan Distribusi
Fisik, membantu perusahaan dlm menyediakan & memindahkan barang dari tempat
asal ke tempat tujuan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
- Biro Jasa Pemasaran,
meliputi perusahaan riset, biro iklan, perusahaan media, dan perusahaan
konsultan pemasaran, mencarikan sasaran dan menpromosikan produk ke pasar
sasaran secara tepat.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
- Perantara Keuangan,
meliputi bank, perusahaan kredit, perusahaan asuransi, dll dalam membantu
transaksi keuangan dan atau menanggung resiko sehubungan dengan pembelian dan
penjualan barang.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
d. Pelanggan<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
Yaitu sejumlah individu, kelompok, organisasi yang
menkonsumsi suatu produk.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
Perusahaan dapat beroperasi pada lima jenis pasar;<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
- pasar konsumen,<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
- pasar industri,<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
- pasar reseller,<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
- pasar pemerintah,<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
- pasar internasional.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
e. Pesaing<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
Yaitu individu, kelompok, organisasi yang sama-sama
melakukan pemasaran kepada konsumen.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
f. Masyarakat (publik)<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
Yaitu suatu kelompok yg memiliki minat nyata atau potensial yg
berpengaruh terhadap kemampuan organisasi untuk mencapai sasarannya.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
Tujuh jenis publik yg mengelilingi perusahaan antara lain :<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
- publik keuangan<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
- publik media<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
- publik pemerintah<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
- publik kekuatan warga<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
- publik local<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
- publik umum<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
- publik internal<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
2. LINGKUNGAN MAKRO<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
Yaitu kekuatan masyarakat yg lebih luas yg mempengaruhi seluruh
lingkungan mikro pemasaran perusahaan yang mempunyai pengaruh tidak langsung
terhadap pemasaran.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
Lingkungan makro terdiri dari :<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
a. Demografi<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
Adalah bidang studi tentang populasi manusia menurut besar, kepadatan,
lokasi, umur, jenis kelamin, pekerjaan, dan statistik lainnya.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
b. Geografi<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
Yaitu lingkungan yang dibedakan berdasarkan letak wilayah.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
c. Ekonomi<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
Yaitu factor-faktor yang mepengaruhi daya beli dan pola pembelanjaan
konsumen. Daya beli total tergantung pada pendapatan, harga, tabungan, dan
kredit pada waktu yang bersangkutan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
Pemasar harus mengetahui kecenderungan utama dalam pendapatan, dan
harus selalu sadar akan adanya pola pembelanjaan konsumrn yang terus berubah.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
d. Lingkungan Teknologi<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
Yaitu terdiri dari kekuatan-kekuatan yg mempengaruhi teknologi baru,
yang menciptakan produk baru dan peluang-peluang pasar yang baru. Pemasar harus
memperhatikan kecenderungan-kecenderungan teknologi berikutnya, antara lain :<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
- cepatnya laju perubahan teknologi<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
- peluang-peluang yang tak terbatas<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
- tingginya anggaran litbang<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
- meningkatnya peraturan<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
- dll<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
e. Politik<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
Lingkungan ini terdiri dari undang-undang, instansi pemerintah, dan
kelompok penekan yg mempengaruhi dan membatasi organisasi dan pribadi dalam
masyarakat.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
Kecenderungan politik utama yg mempengaruhi manajemen pemasaran adalah
:<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
- undang-undang yg mengatur perusahaan<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
- perubahan pelaksaan undang-undang<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
pertumbuhan kelompok pembela kepentingan publik<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
f. Lingkungan Budaya<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
Lingkungan budaya (cultural) terdiri dari lembaga-lembaga dan kekuatan
lain yg mempengaruhi nilai dasar, persepsi, preferensi, dan perilaku
masyarakat.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
B. MENGHADAPI LINGKUNGAN PEMASARAN<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
1. Sebagai lingkungan yg tidak bisa dikendalikan, perusahaan harus
menyesuaikan diri, misalnya :<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
- lingkungan geografi,<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
- dan lingkungan
demografi<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
2. Sebagai lingkungan yg bisa dikendalikan, sehingga perusahaan
mengambil langkah agresif untuk mempengaruhi lingkungan, misalnya :<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
- konsumen,<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
- dan pemasok<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<o:p><br /></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<o:p>sumber : <a href="http://jatmiko.blog.esaunggul.ac.id/2012/03/13/lingkungan-pemasaran-makro-dan-mikro/">disini</a></o:p></div>
</div>
Agus Turiyono,ST,.MMhttp://www.blogger.com/profile/03165699666687423039noreply@blogger.com7tag:blogger.com,1999:blog-979814743867294208.post-50631215446807767452013-01-20T12:50:00.001-08:002013-01-20T13:03:26.659-08:00KEPEMIMPINAN<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiT9LxJFncE2FQ8XKwBai-ztAvIsLasQmWjVcANI_1odd7l0AYGq6K66jHbHqD3HmhUgSJtJGCoPYt1GYL4RGSLBKdCG3_Y60aeopx224uqTiWB_LzCp4t3elLAKXK875w75KubXb-1z2w/s1600/4.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="188" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiT9LxJFncE2FQ8XKwBai-ztAvIsLasQmWjVcANI_1odd7l0AYGq6K66jHbHqD3HmhUgSJtJGCoPYt1GYL4RGSLBKdCG3_Y60aeopx224uqTiWB_LzCp4t3elLAKXK875w75KubXb-1z2w/s320/4.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: verdana, tahoma, arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19.453125px; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
<b style="line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px;">1. PENDAHULUAN</b></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: verdana, tahoma, arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19.453125px; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
Seberapa jauh peran kepemimpinan dalam menuntun peran para manajer untuk mempengaruhi dan membangun satu kebiasaan dalam pola berpikir yang mampu mendorong daya kemauan mereka menjadi satu keinginan dalam proses pengambilan keputusan dengan tahap-tahap menjadi satu pola berpikir secara sistimatik.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: verdana, tahoma, arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19.453125px; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
Oleh karena itu, mendorong berpikir secara sistimatik adalah suatu kebutuhan untuk kita pikirkan menjadi model sebagai penuntun dalam proses berpikir. Seperti kita pahami bahwa berpikir adalah suatu kondisi yang menuntut suatu pemikiran untuk penyelesaian dari suatu situasi yang telah mampu dirumuskan menjadi masalah.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: verdana, tahoma, arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19.453125px; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
Sejalan dengan pemikiran diatas, maka model sebagai uatu pola berpikir dapat disusun kedalam :</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: verdana, tahoma, arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19.453125px; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
<b style="line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px;">Pertama,</b> Apa yang disebut dengan Sumber dan Latar Belakang Masalah yang akan mengungkapkan pemikiran : 1) yang terkait dengan gerakan pemikiran antara menang dan kalah ; 2) kemampuan melaksanakan perubahan ; 3) kemampuan mengelola secara kritis.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: verdana, tahoma, arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19.453125px; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
<b style="line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px;">Kedua,</b> Apa yang disebut dengan Kotak Landasan yang akan mengungkapkan 1) penilaian situasi ; 2) analisa keputusan ; 3) Perencanaan implementasi ; 4) analisis peluang / masalah potensial ; 5) analisa masalah.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: verdana, tahoma, arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19.453125px; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
<b style="line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px;">Ketiga,</b> Apa yang disebut dengan Kotak landasan lanjutan yang akan mengungkapkan 1) peran pertemuan sumbang saran ; 2) alat analisis keputusan khusus ; 3) perubahan masa depan potensial, peluang dan bencana ; 4) kreativitas.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: verdana, tahoma, arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19.453125px; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
<b style="line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px;">2. PEMIKIRAN SUMBER DAN LATAR BELAKANG MASALAH</b></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: verdana, tahoma, arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19.453125px; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
Hasil pemikiran yang diungkapkan kan disini adalah hal-hal yang berkaitan dengan pemikiran atas :</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: verdana, tahoma, arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19.453125px; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
<b style="line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px;">Pertama,</b> pemikiran menang atau kalah dalam pergolakan pemikiran yang dihadapi,untuk ini pokok pikiran yang kita maksudkan disini adalah yang berkaitan dengan : 1) Seberapa jauh kemampuan untuk mewujudkan kondisi dalam posisi kemenangan ; 2) Untuk kita renungkan kembali mengapaorganisasimengalami kegagalan ; 3) Anda harus pernah mengalaminya untuk meningkatkan kembali kemampuan dalam keterlibatan pemecahan masalah ; 4) Suatu hal yang tidak dapat dihindaridengan tantangan objektivitas ; 5) Harus disadari adanya perangkap intelegensi oleh karena itu berkemampuan untuk menggunakan proses berpikir ; 6) Mengelola harus diartikan dalam wujud kemampuan menghasilkan ; 7) Apa yang dibutuhkan setiap proses dalam wujud efektif suatu proses harus rasional, selektif dan independen ; 8) Melahirkan pemikiran yang cemerlang</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: verdana, tahoma, arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19.453125px; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
<b style="line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px;">Kedua, </b>melaksanakan perubahan, kita akan dihadapkan suatu keadaan yang kita sebut dengan 1) Perubahan masa lampau yang direncanakan dan yang tidak direncanakan ; 2) Perubahan masa depan yang direncanakan dan yang tidak direncanakan.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: verdana, tahoma, arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19.453125px; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
Bertolak dari pemikiran diatas, maka kesimpulan yang dapat diungkapkan sebagai model perubahan diatas apa yang kita sbut dengan pemikiran bahwa fakta „masa lalu tak direncanakan, kita sebut ANALISIS PROBLEM ; sedangkan masa depan direncanakan disebut ANALISIS KEPUTUSAN dan tak direncanakan disebut ANALISIS POTENSI BROBLEM ATAU KESEMPATAN.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: verdana, tahoma, arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19.453125px; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
<b style="line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px;">Ketiga, </b>wujud keahlian proses adalah keahlian mengelola secara kritis artinya dibutuhkan kemamuan yang kuat untuk mendorong menjadi suatu keinginan dari pikiran sendiri sehingga mendorong menjadi komitmen.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: verdana, tahoma, arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19.453125px; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
Sejalan dengan pikiran diatas harus mampu menjadi keinginan dalam kebiasaan dalam berpikir atas 1) Berusaha mendapatkan keahlian Proses ; 2) Menilai keahlian dan objektivitas anda sendiri ; 3) Menggunakan spesialis dalam memberikan peran membimbing orang yang memiliki pengetahuan yang relevan ; 4) Mempercayai intuisi dalam proses berpikir untyuk mengambil keputusan ; 5) Mengetahui dan mengembangkan batas-batas anda artinya pengetahuan proses yang melibatkan keahlian dan pengalaman yang terbentuk dari penggunaan proses secara terus menerus.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: verdana, tahoma, arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19.453125px; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
<b style="line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px;">3. PEMIKIRAN DENGAN POLA LANDASAN</b></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: verdana, tahoma, arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19.453125px; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
Kebiasaan pemkiran disini menekankan proses berpikir yang terlibat dalam pemecahan persoalan secara efektif dengan mengungkapkan pemikiran yang mencakup :</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: verdana, tahoma, arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19.453125px; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
<b style="line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px;">Pertama, </b>yang terkait dengan <b style="line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px;">penilaian situasi</b>, dalam hal ini proses penilaian situasi terdiri dari lima langkah yang mencakup : 1) Pengenalan artinya mengenali situasi yang layak mendapat perhatian gunakan pertanyaan seperti : adakah hal-hal yang tak pasti atau tidak dikenal ? ; Apa pertanyaan yang mesti dijawab ? ; Bagaimana sesuatu dapat berubah ? ; Apa yang berubah dari yang diharapkan ? ; dsb.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: verdana, tahoma, arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19.453125px; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
2) Pemisahan artinya pimpinan perlu memilah persoalan, keputusan dan masalah potensial ;</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: verdana, tahoma, arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19.453125px; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
3) Pendefinisian artinya semua batas yang harus ditetapkan pada analisis ini , ada faktor2 atau kondisi2 yang diterima sebagai sudah jadi , ada pula situasi dengan hal-hal yang berhubungan dengan status quo yang sudah ada ;</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: verdana, tahoma, arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19.453125px; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
4) Penentuan prioritas akan mencakup : Menentukan hubungan independen / dependen ; Menentukan tingkat kepentingan /urgensi.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: verdana, tahoma, arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19.453125px; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
5) Pemilihan proses akan mencakup : Perubahan masa lalu yang tidak direncanakan berarti analisa masalah ; Perubahan masa depan yang direncanakan berarti analisa keputusan ; Perubahan masa depan yang tidak direncanakan berarti analisa peluang / masalah petensial.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: verdana, tahoma, arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19.453125px; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
<b style="line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px;">Kedua, </b>yang terkait dengan <b style="line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px;">Analisis keputusan </b>terdiri lima langkah konseptual yang mencakup :</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: verdana, tahoma, arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19.453125px; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
1) Mendifinisikan pernyataan keputusan, meliputi : tujuan , tingkat ; 2) Menetapkan tujuan meliputi : hasil atau ouput ; sumber atau input ; checklist ; variabel tunggal ; 3) Menilai tujuan mliputi : menimbang 10 sampai 1 arti relatif ; harus kesimpulan absolut ; 4) Membuat alternatif meliputi : memilih off –the self ; menentukan persilangan repsentatif mungkin dua atau lebih evaluasi ; mengembangkan dengan menciptakan / merancang ; 5) Membandingkan dan memilih meliputi : Skala kepuasan : skor 10 sampai 0 ; knockout 0 / harus ; Bobot x skor ; skor total : evaluasi kedua ? ; apakah keharusan adalah riil ? ; relativitas.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: verdana, tahoma, arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19.453125px; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
<b style="line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px;">Ketiga, </b>yang terkait dengan <b style="line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px;">Perencanaan Implementasi </b>terdiri tujuh langkah untuk mengembangkan yang mencakup : 1) Merumuskan pernyataan rencana mencakup mengembangkan ; 2) Mengidentifikasi komponen rencana mencakup panduan umum ; analisa keputusan ; tugas-tugas ; tindakan-tindakan ; daftar adalah tak pernah lengkap ; 3) Jadwal event dan waktu mencakup apa yang terjadi dan kapan ; pengaruh pola waktu (tanggal dateline, jendela waktu hubungan dependen) ; penambahan waktu ; siapa yang bertanggung jawab ? ; 4) Meninjau komponen – Membuat tambahan mencakup analisa keputusan ; subrencana; sub-subrencana ; model lain ; masterplan ? ; 5) Melakukan tes objektif mencakup dapatkah terpenuhi ; memecahkan konflik ; 6) Menyusun ulang rencana mencakup update berkala ; 7) Melakukan reviu analisis mencakup aktual vs yang direncanakan.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: verdana, tahoma, arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19.453125px; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
<b style="line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px;">Keempat, </b>yang terkait dengan <b style="line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px;">Analsis Peluang / Masalah potensial </b>terdiri lima langkah dalam konsep utama perencanaan situasi yang mencakup : 1) Mendifinisikan pernyataan masalah potensial meliputi apakah ada yang mungkin tidak beres ? ; 2) Mengidentifikasi masalah potensial meliputi tergantung kepada apakah ?, apa yang tergantung pada itu ? , bagaimana ini bisa berbeda ? , spekulasi tak fleksibel ? , tak ada margin untuk kesalahan ? , probilitas dan keseriusan ; 3) Mengidentifikasi penyebab yang mungkin meliputi apa penyebabnya ? , probilitas ; 4) Mengembangkan tindakan preventif meliputi menghilangkan penyebab, menguangi probilitas, probilitas residual ; 5) Mengembangkan tindakan alternatif kedalam tindakan kontingen dan reviu analisa meliputi mengurangi keseriusan, pemicu saiap ? , tindakan kontingen apakah bekerja dngan baik ? , mengapa diperlukan?</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: verdana, tahoma, arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19.453125px; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
<b style="line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px;">Kelima, </b>yang terkait dengan <b style="line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px;">Analisis Masalah, </b>ada lima langlah konseptual dalam proses yang mencakup : 1) Mendifinisikan Pernyataan deviasi meliputi seharusnya – aktual = deviasi ; 2) Menspesifikasi masalah meliputi apa cacat yang ada, apa cacat yang tidak ada ? , objek apa (barang, orang dll) yang cacat, objek apa yang tidak ? , di mana cacat tampak (geografis atau lokasi lain), dimana tidak tampak ? , dimanakah cacat pada objeknya, di mana pada objek cacatnya tidak ada ? , kapan cacat itu tampak ( jam atau waktu kalender), kapan tidak tampak ? , kapan cacat itu tampak pada objek (kapan dalam daur hidupnya) dan kapan tidak tampak ? , seberapa besar masalah , sebrapa besar yang tidak (berpa banyak objek yang terlihat / tidak terlihat) ?, seberapa besar cacat individualnya , dan apa yang tidak (seberapa buruk) ? ; 3) Mengembangkan penyebab yang mungkin meliputi mengidentifikasi kontras tajam dalam pasangan adalah bukan, dalam cara apa adalah berbeda dengan bukan ? , Apa, jika ada yang berubah dalam perbedaan ini (dan kapan ia berubah) ?, seberapa mungkin perubahan ini (atau perubahan plus perbedaan) menyebabkan persoalan ? ; 4) mengetes penyebab yang mungkin meliputi jika (penyebab) adalah penyebab, bagaimana menjelaskan mengapa itu masalah dan itu bkan ? ; 5) memverifikasi penyebab yang paling mungkin meliputi bagaimana saya dapat memverifikasi penyebab yang sesungguhnya ?</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: verdana, tahoma, arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19.453125px; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
<b style="line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px;">4. PEMIKIRAN DENGAN POLA LANDASAN LANJUTAN</b></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: verdana, tahoma, arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19.453125px; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
Pemikiran disini merupakan lanjutan dari pemikiran dari konsep fundamental dari analisa kepuusan, analisa masalah potensial dan analisa masalah, sehingga konsep itu sering dibicarakan, maka pada bagian ini diungkapkan sebagai lanjutan dari pemikiran diatas yang mencakup :</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: verdana, tahoma, arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19.453125px; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
<b style="line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px;">Pertama </b>yang terkait dengan <b style="line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px;">Peran pertemuan rapat sumbang saran</b>merupakan suatu pemikiran dimana keberhasilan rapat pemecahan masalah tergantung kepada kompetensi pemimpin rapat dan hak pilih dari anggota tim, dari orang-orang yang mempunyai informasi yang relvan untuk analisis.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: verdana, tahoma, arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19.453125px; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
Keberhasilannya adala fungsi dari kemampuan pemimpin rapat untuk menggunakan proses berpikir yang tepat untuk mengontrol peserta dan aliran informasi.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: verdana, tahoma, arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19.453125px; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
Rapat pemecahan masalah yang dilaksanakan dengan baik dapat menjadi pengalaman yang menarik bagi setiap orang. Jelas anda tahu efek dari rapat yang dilakukan dengan buruk.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: verdana, tahoma, arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19.453125px; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
<b style="line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px;">Kedua, </b>yang terkait dengan <b style="line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px;">Alat analisis keputusan khusus </b>artinya untuk meningkatkan proses analisis masalah dapat diadaptasi untuk menangani penyimpangan dengan pendekatan aplikasi khusus yang banyak dikembangkan oleh para pakar yang dapt kita temukan dalam penulisan seperti apa yang disebut dengan : 1) Penentuan Prioritas ; 2) Alternatif „Bayangan“ (menyesuaikan dngan situasi yang dialami dengan yang palng berguna) ; 3) Deviasi Hari-Satu ( bahwa aktual suatu situasi telah menyimpang sejak proses dimulai)</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: verdana, tahoma, arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19.453125px; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
Disamping apa yang diutarakan diatas, alat analisis keputusan lainnya dapat kita ketemukan pula dari penulisan-penulisan antara lain pohon keputusan ; teori permainan ; teori probilitas ; analisis sensitivitas ; analisis trade-off dll.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: verdana, tahoma, arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19.453125px; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
<b style="line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px;">Ketiga, </b>yang terkait dengan <b style="line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px;">Perubahan masa depan potensial. Peluang dan bencana </b>artinya mengembangkan proses berpikir kedalam kemampuan untuk melaksanakan hal-hal yang terkait dengan 1) Rumuskan pertanyaan kedalam teknik dasar agar ada kemuan mewujudkan komitmen untuk mengidentifikasi perubahan masa depan yang tak direncanakan ; 2) Memperkirakan, mempredeksi, merencanakan skenario ; 3) Analisis masalah potensial dalam tindakan ; 4) Analisis peluang dalam tindakan ; 5) Perencanaan krisis ; 6) Mode visioner adalah cara lain menggunakan konsep perubahan masa depan yang tidak direncanakan melibatkan susunan analisis masalah potensial dan analisis peluang potensial sebagai teknik yang hanya menarik bagi orang memandang jauh ke depan.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: verdana, tahoma, arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19.453125px; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
<b style="line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px;">Keempat </b>yang terkait dengan <b style="line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px;">Kreativtas </b>sebagai proses berpikir yang banyak kita temukan dalam beragam tulisan yang mengungkapkan hal-hal yang terkait kreativitas. Hanya pemikiran ini dapat tumbuh sejalan dengan kemampuan yang memiliki penguasaan wawasan dan imajinasi yang mendorong orang berpikir kedalam kreativitas.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: verdana, tahoma, arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19.453125px; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
Sejalan dengan pemikiran diatas, kita dapat belajar tulisan yang mengungkapkan kreativitas dalam dunia bisnis, oleh karena itu perlu kita pahami hal-hal yang terkait dengan pemikiran apa yang disebut dengan : 1) Menciptakan kreativitas ; 2) Memahami apa yang menjadi pemicu kreativitas ; 3) Mendalami yang terkait dengan faktor pemicu ; 4) Mendifinisikan masalah seringkali dapat dipechkan dengan membua ide baru ; 5) Mendalami hambatan terhadap kreativitas ; 6) Pendekatan terhadap kreativitas melalui apa yang disebut dengan a) melupakan segala ssuatu yang anda ketahui (hubungan) ; b) mengingat segala sesuatu yang anda ketahui (kepingan) ; c) menyusun kembali segala sesuatu yang anda ketahui (kepengan yan sama , hubungan yang baru)</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: verdana, tahoma, arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19.453125px; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
<b style="line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px;">5. PENUTUP</b></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: verdana, tahoma, arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19.453125px; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
Suatu pemikiran dalam meningkatkan kebiasaan pemikiran diperlukan langkah cerdas dalam memecahkan persoalan dari peran Kepemimpinan mempengaruhi dalam proses pengambilan keputusan dan belajar dari kesalahan.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: verdana, tahoma, arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19.453125px; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
Sejalan dengan pemikiran diatas dibayangkan dalam proses berpikir diperlukan suatu model sebagai pendekatan, oleh karena itu pertama memahami latar belakang masalah ; kedua memahami landasan berpikir ; ketiga memahami langkah lanjutan.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: verdana, tahoma, arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19.453125px; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
Ketiga hal tersebut diatas telah kita ungkapkan sebagai proses berpikir pada bagian terdahulu, yang menjadi persoalan model tersebut seberapa jauh anda sebagai pemimpin mau belajar untuk meningkatkan keterampilan menjadi satu kebutuhan.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: verdana, tahoma, arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19.453125px; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
Jadi apa-apa yang telah kita ungkapkan sebagai model telah memperlihatkan pemikiran fundamental yang dapat dipakai untuk setiap situasi yang dapat diterapkan oleh setiap peran pemimpin mulai dari para penentu kebijakan sampai pengambilan keputusan yang mana prosesnya didasarkan pada landasan logika terapan.<br />
<br />
Sumber : <a href="http://sdmatr.wordpress.com/2012/12/06/kepemimpinan-mempengaruhi-dalam-proses-pengambilan-keputusan/">http://sdmatr.wordpress.com/2012/12/06/kepemimpinan-mempengaruhi-dalam-proses-pengambilan-keputusan/</a></div>
</div>
ILMUNYA PASCA MMhttp://www.blogger.com/profile/12583504212853630109noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-979814743867294208.post-69173072430117089762013-01-20T12:47:00.001-08:002013-01-20T12:48:04.416-08:00PERENCANAAN SDM<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWpxyNCg3i3yLwIsv_Q1M5200cj3jWuMcRVJCjmbabDw-CYM35GOqEaVqn6_cax9_AnHo4XpZ5wVjNv3HDcYN72W_RPvahI92ttFZe3Q9TRuIaRtnpDc0W5bmbUaMUMl98l-GLZCyx6qA/s1600/sumber+daya+manusia.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="254" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWpxyNCg3i3yLwIsv_Q1M5200cj3jWuMcRVJCjmbabDw-CYM35GOqEaVqn6_cax9_AnHo4XpZ5wVjNv3HDcYN72W_RPvahI92ttFZe3Q9TRuIaRtnpDc0W5bmbUaMUMl98l-GLZCyx6qA/s320/sumber+daya+manusia.jpg" width="320" /></a></div>
<h3 class="post-title entry-title" style="color: #191919; font-family: Times, Tahoma, Verdana; font-size: 26px; font-weight: normal; margin: 0px; padding: 0px; text-transform: capitalize;">
<span style="font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 1.6em;">A. PENGERTIAN PERENCANAAN SDM</span></h3>
<div class="post-body entry-content" style="font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 1.6em; margin: 0px 0px 0.75em; padding: 0px;">
<div class="post-body" id="post-344118940846966520" style="line-height: 1.6em; margin: 0px 0px 0.75em; padding: 0px;">
Sumber daya manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu, perilaku dan sifatnya ditentukan oleh keturunan dan lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi kepuasannya.<br />
Andrew E. Sikula (1981;145) mengemukakan bahwa:<br />
“Perencanaan sumber daya manusia atau perencanaan tenaga kerja didefinisikan sebagai proses menentukan kebutuhan tenaga kerja dan berarti mempertemukan kebutuhan tersebut agar pelaksanaannya berinteraksi dengan rencana organisasi”.<br />
George Milkovich dan Paul C. Nystrom (Dale Yoder, 1981:173) mendefinisikan bahwa:<br />
“Perencanaan tenaga kerja adalah proses peramalan, pengembangan, pengimplementasian dan pengontrolan yang menjamin perusahaan mempunyai kesesuaian jumlah pegawai, penempatan pegawai secara benar, waktu yang tepat, yang secara otomatis lebih bermanfaat”.<br />
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />
Perencanaan SDM merupakan proses analisis dan identifikasi tersedianya kebutuhan akan sumber daya manusia sehingga organisasi tersebut dapat mencapai tujuannya.<br />
1. Kepentingan Perencanaan SDM<br />
Ada tiga kepentingan dalam perencanaan sumber daya manusia (SDM), yaitu:<br />
Kepentingan Individu.<br />
Kepentingan Organisasi.<br />
Kepentingan Nasional.<br />
2. Komponen-komponen Perencanaan SDM<br />
Terdapat beberapa komponen yang perlu diperhatikan dalam perencanaan SDM, yaitu:<br />
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />
Tujuan<br />
Perencanaan SDM harus mempunyai tujuan yang berdasarkan kepentingan individu, organisasi dan kepentingan nasional. Tujuan perencanaan SDM adalah menghubungkan SDM yang ada untuk kebutuhan perusahaan pada masa yang akan datang untuk menghindari mismanajemen dan tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas.<br />
Perencanaan Organisasi<br />
Perencanaan Organisasi merupakan aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk mengadakan perubahan yang positif bagi perkembangan organisasi. Peramalan SDM dipengaruhi secara drastis oleh tingkat produksi. Tingkat produksi dari perusahaan penyedia (suplier) maupun pesaing dapat juga berpengaruh. Meramalkan SDM, perlu memperhitungkan perubahan teknologi, kondisi permintaan dan penawaran, dan perencanaan karir.<br />
Kesimpulannya, PSDM memberikan petunjuk masa depan, menentukan dimana tenaga kerja diperoleh, kapan tenaga kerja dibutuhkan, dan pelatihan dan pengembangan jenis apa yang harus dimiliki tenaga kerja. Melalui rencana suksesi, jenjang karier tenaga kerja dapat disesuaikan dengan kebutuhan perorangan yang konsisten dengan kebutuhan suatu organisasi.<br />
Syarat – syarat perencanaan SDM<br />
Harus mengetahui secara jelas masalah yang akan direncanakannya.<br />
Harus mampu mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang SDM.<br />
Harus mempunyai pengalaman luas tentang job analysis, organisasi dan situasi persediaan SDM.<br />
Harus mampu membaca situasi SDM masa kini dan masa mendatang.<br />
Mampu memperkirakan peningkatan SDM dan teknologi masa depan.<br />
Mengetahui secara luas peraturan dan kebijaksanaan perburuhan pemerintah.<br />
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />
3. Proses perencanaan SDM<br />
Strategi SDM adalah alat yang digunakan untuk membantu organisasi untuk mengantisipasi dan mengatur penawaran dan permintaan SDM. Strategi SDM ini memberikan arah secara keseluruhan mengenai bagaimana kegiatan SDM akan dikembangkan dan dikelola.<br />
Pengembangan rencana SDM merupakan rencana jangka panjang. Contohnya, dalam perencanaan SDM suatu organisasi harus mempertimbangkan alokasi orang-orang pada tugasnya untuk jangka panjang tidak hanya enam bulan kedepan atau hanya untuk tahun kedepan. Alokasi ini membutuhkan pengetahuan untuk dapat meramal kemungkinan apa yang akan terjadi kelak seperti perluasan, pengurangan pengoperasian, dan perubahan teknologi yang dapat mempengaruhi organisasi tersebut.<br />
Prosedur perencanaan SDM<br />
Menetapkan secara jelas kualitas dan kuantitas SDM yang dibutuhkan.<br />
Mengumpulkan data dan informasi tentang SDM.<br />
Mengelompokkan data dan informasi serta menganalisisnya.<br />
Menetapkan beberapa alternative.<br />
Memilih yang terbaik dari alternative yang ada menjadi rencana.<br />
Menginformasikan rencana kepada para karyawan untuk direalisasikan.<br />
Metode PSDM ,dikenal atas metode nonilmiah dan metode ilmiah. Metode nonilmiah diartikan bahwa perencanaan SDM hanya didasarkan atas pengalaman, imajinasi, dan perkiraan-perkiraan dari perencanaanya saja. Rencana SDM semacam ini risikonya cukup besar, misalnya kualitas dan kuantitas tenaga kerja tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Akibatnya timbul mismanajemen dan pemborosan yang merugikan perusahaan.<br />
Metode ilmiah diartikan bahwa PSDM dilakukan berdasarkan atas hasil analisis dari data, informasi, dan peramalan (forecasting) dari perencananya. Rencana SDM semacam ini risikonya relative kecil karena segala sesuatunya telah diperhitungkan terlebih dahulu.<br />
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />
4. Pengevaluasian Rencana SDM<br />
Jika perencanaan SDM dilakukan dengan baik, akan diperoleh keuntungan-keuntungan sebagai berikut:<br />
Manajemen puncak memiliki pandangan yang lebih baik terhadap dimensi SDM atau terhadap keputusan-keputusan bisnisnya.<br />
Biaya SDM menjadi lebih kecil karena manajemen dapat mengantisipasi ketidakseimbangan sebelum terjadi hal-hal yang dibayangkan sebelumnya yang lebih besar biayanya.<br />
Tersedianya lebih banyak waktu untuk menempatkan yang berbakat karena kebutuhan dapat diantisipasi dan diketahui sebelum jumlah tenaga kerja yang sebenarnya dibutuhkan.<br />
Adanya kesempatan yang lebih baik untuk melibatkan wanita dan golongan minoritas didalam rencana masa yang akan datang.<br />
Pengembangan para manajer dapat dilaksanakan dengan lebih baik.<br />
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />
Kendala-kendala PSDM<br />
1. Standar kemampuan SDM<br />
Standar kemampuan SDM yang pasti belum ada, akibatnya informasi kemampuan SDM hanya berdasarkan ramalan-ramalan (prediksi) saja yang sifatnya subjektif. Hal ini menjadi kendala yang serius dalam PSDM untuk menghitung potensi SDM secara pasti.<br />
2. Manusia (SDM) Mahluk Hidup<br />
Manusia sebagai mahluk hidup tidak dapat dikuasai sepenuhnya seperti mesin. Hal ini menjadi kendala PSDM, karena itu sulit memperhitungkan segala sesuatunya dalam rencana. Misalnya, ia mampu tapi kurang mau melepaskan kemampuannya.<br />
3. Situasi SDM<br />
Persediaan, mutu, dan penyebaran penduduk yang kurang mendukung kebutuhan SDM perusahaan. Hal ini menjadi kendala proses PSDM yang baik dan benar.<br />
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />
4. Kebijaksanaan Perburuhan Pemerintah<br />
Kebijaksanaan perburuhan pemerintah, seperti kompensasi, jenis kelamin, WNA, dan kendala lain dalam PSDM untuk membuat rencana yang baik dan tepat.<br />
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />
B. PERAMALAN<br />
Peramalan (forecasting) menggunakan informasi masa lalu dan saat ini untuk mengidentifikasi kondisi masa depan yang diharapkan. Proyeksi untuk masa yang akan datang tentu saja ada unsur ketidaktepatan. Basanya orang yang berpengalaman mampu meramal cukup akurat terhadap benefit organisasi dalam rencana jangka panjang.<br />
Pendekatan-pendekatan untuk meramal SDM dapat dimulai dari perkiraan terbaik dari para manajer sampai pada simulasi komputer yang rumit. Asumsi yang sederhana mungkin cukup untuk jarak tertentu, tetapi jarak yang rumit akan diperlukan untuk yang lain.<br />
Jangka waktu peramalan<br />
Peramalan SDM harus dilakukan melalui tiga tahap: perencanaan jangka pendek, menengah dan panjang.<br />
Peramalan terhadap kebutuhan SDM (permintaan)<br />
Penekanan utama dari peramalan SDM saat ini adalah meramalkan kebutuhan SDM organisasi atau permintaan kebutuhan akan SDM. Ramalan permintaan dapat berupa penilaian subjektif atau matematis.<br />
Metode meramalkan permintaan, yaitu:<br />
1. Metode penilaian terdiri dari:<br />
a. Estimasi dapat top down atau bottom up, tetapi pada dasarnya yang berkepentingan ditanya “Berapa orang yang akan anda butuhkan tahun depan?”<br />
b. Rules of thumb mempercayakan pedoman umum diterapkan pada situasi khusus dalam organisasi . Contoh; pedoman “one operations managers per five reporting supervisors” membantu dan meramalkan jumlah supervisor yang dibutuhkan dalam suatu divisi. Bagaimanapun, hal ini penting untuk menyesuaikan pedoman untuk mengetahui kebutuhan departemen yang sangat bervariasi.<br />
Teknik Delphi menggunakan input dari kelompok pakar. Opini pakar dicari dengan menggunakan kuesioner terpisah dalam situasi diramalkan. Opini pakar kemudian digabungkan dan dikembalikan kepada para pakar untuk opini tanpa nama yang kedua. Proses ini akana berlangsung beberapa pakar hingga pakar pada umumnya asetuju pada satu penilaian. Sebagai contoh, pendekatan ini telah digunakan untuk meramalakan pengaruh teknologi pada Manajemen SDM dan kebutuhan perekrutan staff.<br />
Teknik kelompok Nominal, tidak seperti Delphi, membutuhkan pakar untuk bertemu secara langsung. Gagasan mereka biasanya timbul secara bebas pada saat pertama kali, didiskusikan sebagai kelompok dan kemudian disusun senagai laporan.<br />
2. Metode Matematika, terdiri dari:<br />
a. Analisis Regresi Statistik membuat perbandingan statistik dari hubungan masa lampau diantara berbagai faktor. Sebagai contoh, hubungan secara statistik antara penjualan kotor dan jumlah karyawan dalam rantai retail mungkin berguna dalam meramalkan sejumlah karyawan yang akan dibutuhkan jika penjualan retail meningkat 30 %.<br />
b. Meode Simulasi merupakan gambaran situasi nyata dalam bentuk abstrak sebagai contoh, model ekonometri meramalkan pertumbuhan dalam pemakaian software akan mengarahkan dalam meramalkan kebutuhan pengembangan software.<br />
c. Rasio Produktivitas menghitung rata-rata jumlah unit yang diproduksi perkaryawan. Rata-rata ini diaplikasikan untuk ramalan penjualan untuk menentukan jumlah karyawan yang dibutuhkan, sebagai contoh, suatu perusahaan dapat meramalkan jumlah penjualan representative menggunakan rasio ini.<br />
d. Rasio jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dapat digunakan untuk meramalkan tenaga kerja tak langsung. Sebagai contoh, jika perusahaan biasanya menggunakan satu orang klerikal untuk 25 tenaga kerja produksi, yang rasio dapat digunakan untuk membantu estimasi untuk tenaga klerikal.<br />
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />
C. ESTIMASI PERSEDIAAN/SUPPLY SDM INTERNAL DAN EKSTERNAL<br />
Kalau sudah ada proyeksi permintaan HR dimasa yang akan datang, masalah berikutnya adalah bagaimana mengisi kebutuhan tersebut.<br />
Ada dua sumber persediaan SDM : internal dan eksternal. Persediaan/supply internal bisa berasal dari karyawan yang telah ada yang dapat dipromosikan, ditransfer, atau didemosi untuk mengisi lowongan. Supply eksternal berasal dari luar atau mereka yang tidak sedang bekerja di organisasi tersebut dan siap direkrut oleh organisasi/perusahaan.<br />
1. PENILAIAN INTERNAL TERHADAP KETENAGAKERJAAN ORGANISASI<br />
Bagian dari perencanaan sumber daya manusia adalah menganalisis pekerjaan yang perlu dilakukan dan keahlian yang terdapat pada seseorang untuk melakukan suatu tugas. Kebutuhan organisasi harus di bandingkan dengan penyediaan tenaga kerja yang ada.<br />
Tidak hanya sekedar menghitung jumlah karyawan. Harus dilakukan audit tenaga kerja yang sudah ada untuk mengetahui kemampuan pekerja yang ada.<br />
Informasi ini menjadi dasar estimasi tentatif mengenai lowongan-lowongan yang dapat diisi oleh karyawan yang ada.<br />
Penugasan tentatif ini biasanya dicatat di”Replacement Chart”. Chart ini merupakan representasi visual menyangkut SIAPA yang akan menggantikan SIAPA jika terjadi pergantian. Namun karena informasinya yang terbatas maka perlu juga dilengkapi dengan “Replacement Summaries”.<br />
Mempertimbangkan karyawan-karyawan yang sudah ada untuk lowongan di masa yang akan datang adalah penting jika karyawan diproyeksikan memiliki karir yang panjang.<br />
Audit and Replacement Chart juga penting bagi HRD. Dengan pengetahuan akan karyawan yang lebih banyak, HRD dapat merencanakan recruiting, training, dan career planning secara lebih efektif.<br />
Pengetahuan ini juga dapat membantu HRD untuk memenuhi AAP dengan mengidentifikasi calon-calon minoritas interen untuk lowongan-lowongan tertentu.<br />
Berikut adalah pertanyaan yang di berikan selama penilaian internal:<br />
1. Pekerjaan apa yang ada pada saat ini ?<br />
2. Berapa banyak orang yang mengerjakan setiap tugas ?<br />
3. Apa hubungan laporan di antara tugas-tugas tersebut ?<br />
4. Berapa pentingnya masing-masing tugas tersebut ?<br />
5. Pekerjaan manakah yang membutuhkan penerapan strategi organisasi ?<br />
6. Apa saja karakteristik dari pekerjaan yang di harapkan ?<br />
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />
Metode-metode yang digunakan untuk mengestimasi/menilai supply SDM internal yaitu:<br />
1.1. Auditing Pekerjaan dan Keahlian<br />
Tahap permulaan untuk mengevaluasi kekuatan dan kelemahan yang ada didalam suatu perusahaan adalah mengaudit pekerjaan yang sedang dilakukan organisasi pada saat ini. Penilaian internal ini menolong menempatkan kedudukan suatu organisasi dalam mengembangkan atau memantapkan keunggulan kompetitif. Analisis yang komprehensif dari semua pekerjaan saat ini memberikan dasar untuk mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan pada masa yang akan datang.<br />
Audit SDM merupakan tindak lanjut dari realisasi perencanaan-perencanaan yang telah dilakukan.<br />
Kepentingan audit bagi perusahaan<br />
Untuk mengetahui prestasi karyawan.<br />
Untuk mengetahui besarnya kompensasi karyawan yang bersangkutan.<br />
Untuk mengetahui kreativitas dan perilaku karyawan.<br />
Untuk menetapkan apakah karyawan perlu dimutasi (vertical-horizontal) dan atau diberhentikan.<br />
Untuk mengetahui apakah karyawan itu dapat bekerja sama dengan karyawan lainya.<br />
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />
Kepentingan audit bagi SDM<br />
Untuk memenuhi kepuasan ego manusia yang selalu ingin diperhatikan dan mendapat nilai/pujian dari hasil kerjanya.<br />
Karyawan ingin mangetahui apakah prestasi kerjanya lebih baik dari pada karyawan lainya.<br />
Untuk kepentingan jasa dan promosinya.<br />
Mengakrabkan hubungan para karyawan dengan pimpinannya<br />
Tujuan audit SDM<br />
Untuk mengetahui apakah pelaksanaan dan hasil kerja karyawan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.<br />
Untuk mengetahui apakah semua karyawan dapat menyelesaikan job description-nya dengan baik dan tepat waktu.<br />
Sebagai pedoman menentukan besarnya balas jasa kepada setiap karyawan.<br />
Sebagai dasar pertimbangan pemberian pujian dan atau hukuman kepada setiap karyawan.<br />
Sebagai dasar pertimbangan pelaksanaan mutasi vertical (promosi atau demosi), horizontal, dan atau alih tugas bagi karyawan.<br />
Untuk memotivasi peningkatan semangat kerja, prestasi kerja, dan kedisiplian karyawan.<br />
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />
1.2. Inventarisasi Kemampuan Organisasi<br />
Sumber dasar dari data tenaga kerja adalah data Sumber Daya Manusia pada organisasi. Perencana dapat menggunakan inventarisasi ini untuk menentukan kebutuhan jangka panjang untuk perekrutan, penyeleksian dan pengembangan sumber daya manusia. Juga informasi tersebut dapat menjadi dasar untuk menentukan kemampuan tambahan yang diperlukan tenaga kerja masa mendatang yang mungkin belum diperlukan pada saat ini<br />
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />
Komponen Inventarisasi Kemampuan Organisasi sering kali terdiri dari:<br />
a. Demografi tenaga kerja secara individu ( umur, masa kerja di organisasi, masa kerja pada jenis tugas yang sekarang).<br />
Kemajuan karier secara individu penanggung tugas, waktu yang diperlukan untuk setiap jenis tugas, promosi atau perbahan ke tugas lain, tingkat upah).<br />
Data kinerja secara individu ( penyerlesaian pekerjaan, perkembangan pada keahliannya)<br />
Ketiga informasi diatas dapat diperluas meliputi:<br />
Pendidikan dan pelatihan<br />
Mobilitas dan letak geografis yang diinginkan<br />
Bakat, kemampuan dan keinginan yang spesifik<br />
Bidang yang diminati dan tingkat promosi didalam perusahaan<br />
Tingkat kemampuan untuk promosi<br />
Pensiun yang diharapkan<br />
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />
Informasi yang telah diperoleh dari hasil Audit SDM dan inventarisasi kemampuan organisasi SDM diatas lalu dikonversikan ke dalam:<br />
· Sistem Informasi SDM (SISDM)<br />
SISDM adalah sistem integrasi yang dirancang untuk menyediakan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan SDM.<br />
1. Tujuan SISDM<br />
Meningkatkan efisiensi data tenaga kerja dimana SDM dikumpulkan<br />
Lebih Strategis dan berhubungan dengan perencanaan SDM.<br />
2. Kegunaan SISDM<br />
SISDM mempunyai banyak kegunaan dalam suatu organisasi. Yang paling dasar adalah otomatisasi dari pembayaran upah dan kegaiatan benefit. Dengan SISDM , pencatatan waktu tenaga kerja dimasukan kedalam system, dan dimodifikasi disesuaikan pada setiap individual. Kegunaan umum yang lain dari SISDM adalah kesetaraan kesempatan bekerja.<br />
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />
Untuk merancang SISDM yang efektif, para ahli menyarankan untuk menilainya dengan pertanyaan-pertanyaan mengenai data yang akan diperlukan seperti:<br />
1. Informasi apa yang tersedia, dan informasi apa yang dibutuhkan tentang orang-orang dalam organisasi?<br />
2. Untuk tujuan apa informasi tersebut akan diberikan?<br />
3. Pada format yang bagaimana seharusnya output untuk penyesuaian dengan data perusahaan lain?<br />
4. Siapa yang membutuhkan informasi<br />
5. Kapan dan seberapa seringnya informasi dibutuhkan?<br />
· Succesion Planning<br />
Merupakan proses HR planner dan operating managers gunakan untuk mengkonversi informasi mengenai karyawan-karyawan yang ada sekarang kedalam keputusan-keputusan menyangkut “internal job placements” dimasa yang akan datang.<br />
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />
2. ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL<br />
Analisis lingkungan merupakan proses penelitian terhadap lingkungan organisasi untuk menentukan kesempatan atau ancaman. Hasil analisis akan mempengaruhi rencana SDM karena setiap organisasi akan masuk pada pasar tenaga kerja yang sama yang memasok, juga perusahaan lain.<br />
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pasokan tenaga kerja antara lain:<br />
Pengaruh pemerintah<br />
Kondisi perekonomian<br />
Masalah kependudukan dan persaingan<br />
komposisi tenaga kerja dan pola kerja<br />
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />
D. SEBAB-SEBAB PERMINTAAN SDM<br />
1. Faktor internal sebagai sebab permintaan SDM<br />
Faktor internal adalah kondisi persiapan dan kesiapan SDM sebuah organisasi/perusahaan dalam melakukan operasional bisnis pada masa sekarang dan untuk mengantisipasi perkembangannya dimasa depan. Dengan kata lain faktor internal adalah alasan permintaan SDM, yang bersumber dari kekurangan SDM didalam organisasi/perusahaan yang melaksanakan bisnisnya, yang menyebabkan diperlukan penambahan jumlah SDM. Alasan ini terdiri dari:<br />
Faktor Rencana Strategik dan rencana operasional<br />
Faktor prediksi produk dan penjualan<br />
Faktor pembiayaan (cost) SDM<br />
Faktor pembukaan bisnis baru (pengembangan bisnis)<br />
Faktor desain Organisasi dan Desain Pekerjaan<br />
Faktor keterbukaan dan keikutsertaan manajer<br />
2. Faktor eksternal sebagai sebab permintaan SDM<br />
Faktor eksternal adalah kondisi lingkungan bisnis yang berada diluar kendali perusahaan yang berpengaruh pada rencana strategic dan rencana operasional, sehingga langsung atau tidak langsung berpengaruh pada perencanaan SDM. Faktor eksternal tersebut pada dasarnya dapat dikategorikan sebagai sebab atau alasan permintaan SDM dilingkungan sebuah organisasi/perusahaan. Sebab atau alasan terdiri dari:<br />
Faktor Ekonomi Nasional dan Internasional (Global)<br />
Faktor Sosial, Politik dan Hukum<br />
Faktor Teknologi<br />
Faktor Pasar Tenaga Kerja dan Pesaing<br />
3. Faktor Ketenagakerjaan<br />
Faktor ini adalah kondisi tenaga kerja (SDM) yang dimiliki perusahaan sekarang dan prediksinya dimasa depan yang berpengaruh pada permintaan tenaga kerja baru. Kondisi tersebut dapat diketahui dari hasil audit SDM dan Sistem Informasi SDM (SISDM) sebagai bagian dari Sistem Informasi manajemen (SIM) sebuah organisasi/perusahaan. Beberapa dari faktor ini adalah:<br />
a. Jumlah, waktu dan kualifikasi SDM yang pensiun, yang harus dimasukan dalam prediksi kebutuhan SDM sebagai pekerjaan/jabatan kosong yang harus dicari penggantinya.<br />
Prediksi jumlah dan kualifikasi SDM yang akan berhenti/keluar dan PHK sesuai dengan Kesepakatan Kerja Bersama(KKB) atau kontrak kerja, yang harud diprediksi calon penggantinya untuk mengisi kekosongan pada waktu yang tepat, baik yang bersumber internal maupun eksternal.<br />
Prediksi yang meninggal dunia<br />
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />
Pada akhirnya dari seluruh penjelasan diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa PSDM sangat penting untuk dilakukan karena memungkinkan HRD menempatkan Staf yang tepat pada saat yang tepat.</div>
<div class="post-body" id="post-344118940846966520" style="line-height: 1.6em; margin: 0px 0px 0.75em; padding: 0px;">
<br /></div>
<div class="post-body" id="post-344118940846966520" style="line-height: 1.6em; margin: 0px 0px 0.75em; padding: 0px;">
Sumber : <a href="http://yudhim.blogspot.com/2008/01/perencanaan-sumber-daya-manusia-psdm.html">http://yudhim.blogspot.com/2008/01/perencanaan-sumber-daya-manusia-psdm.html</a></div>
</div>
</div>
ILMUNYA PASCA MMhttp://www.blogger.com/profile/12583504212853630109noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-979814743867294208.post-91719926266103151352013-01-20T12:43:00.003-08:002013-01-20T12:43:43.502-08:003 Strategi Pemasaran<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://darmansyah.blog.esaunggul.ac.id/files/2012/11/astratg-pmsrn-cccccccc.gif" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://darmansyah.blog.esaunggul.ac.id/files/2012/11/astratg-pmsrn-cccccccc.gif" /></a></div>
<div style="background-color: white; color: #464646; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px; padding: 0px 0px 17px;">
Hari ini saya ingin sharing mengenai <span style="margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: underline;"><span class="item" style="margin: 0px; padding: 0px;">strategi pemasaran</span></span>. Dalam <a href="http://www.jokosusilo.com/" style="color: #0000cc; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: initial;" target="_blank" title="bisnis joko susilo">bisnis</a>, pemasaran menjadi ujung tombak. Tanpa pemasaran yang bagus, bisnis sulit untuk berkembang baik. Sebagus apapun produknya, namun bila tidak dibarengi dengan kemampuan memasarkan secara efektif, bisnis hanya akan jalan di tempat.</div>
<div style="background-color: white; color: #464646; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px; padding: 0px 0px 17px;">
Memang dalam bisnis apapun persaingan itu sudah pasti ada. Untuk itulah kita perlu strategi pemasaran yang jitu untuk menerobos ketatnya persaingan.</div>
<div style="background-color: white; color: #464646; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px; padding: 0px 0px 17px;">
<span id="more-3151" style="margin: 0px; padding: 0px;"></span></div>
<h3 style="background-color: white; color: #464646; font-family: 'Trebuchet MS', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 18px; margin: 0px 0px 15px; padding: 0px;">
Lalu strategi pemasaran seperti apa yang harus dilakukan ketika anda merasa buntu <a href="http://www.jokosusilo.com/2009/08/25/dicari-partner-untuk-memasarkan-produk-anda/" style="color: #245a73; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: initial;" target="_blank" title="Dicari Partner untuk Memasarkan Produk Anda!">memasarkan sebuah produk</a>?</h3>
<div style="background-color: white; color: #464646; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px; padding: 0px 0px 17px;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;">Strategi Pemasaran 1: Coba Pendekatan Baru</strong><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Ketika satu cara pemasaran yang anda lakukan dirasa kurang efektif, anda harus siapkan cara pemasaran baru. Anda butuh pendekatan baru untuk memasarkan produk anda. Coba lihat dari sudut pandang <a href="http://www.jokosusilo.com/2009/10/12/kenali-dan-pahami-siapa-konsumen-anda/" style="color: #0000cc; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: initial;" target="_blank" title="Kenali dan Pahami Siapa Konsumen Anda!">konsumen</a>, apa yang kira-kira kurang dari pendekatan anda selama ini. Temukan di mana hambatannya dan mulai ACTION memperbaikinya!</div>
<div style="background-color: white; color: #464646; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px; padding: 0px 0px 17px;">
Namun, ada satu hal yang tak berubah dalam dunia pemasaran yaitu anda harus selalu berbicara tentang nilai manfaat produk atau layanan anda.</div>
<div style="background-color: white; color: #464646; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px; padding: 0px 0px 17px;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;">Strategi Pemasaran 2: Lakukan Tes</strong><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Selalu upayakan untuk melakukan tes dalam setiap aktivitas pemasaran yang anda lakukan. Mengapa? Sebab hanya dengan demikian, anda bisa tahu seperti apa strategi pemasaran paling efektif untuk produk anda. Dengan melakukan tes juga, anda menghemat tenaga dan biaya.</div>
<div style="background-color: white; color: #464646; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px; padding: 0px 0px 17px;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;">Strategi Pemasaran 3: Berikan Deal Terbaik</strong><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Anda sudah memberikan penawaran terhadap prospek anda, namun ternyata sambutannya dingin saja. Penyebabnya bisa jadi prospek merasa penawaran anda belum deal terbaik. Setiap orang selalu ingin yang terbaik. Begitupun konsumen anda, dan anda sendiri tentunya.</div>
<div style="background-color: white; color: #464646; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px; padding: 0px 0px 17px;">
Coba lihat kembali penawaran anda. Cari di bagian mana yang bisa anda tingkatkan sehingga menjadi nilai jual yang diinginkan konsumen. Mungkin soal keuntungan yang anda berikan, atau bisa juga soal harga, atau bisa jadi yang lainnya.</div>
<div style="background-color: white; color: #464646; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px; padding: 0px 0px 17px;">
Coba praktekkan <a href="http://www.jokosusilo.com/2010/11/10/3-strategi-pemasaran-untuk-menghasilkan-lebih-banyak-penjualan/" style="color: #0000cc; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: initial;" target="_blank" title="3 Strategi Pemasaran untuk Menghasilkan Lebih Banyak Penjualan">strategi pemasaran</a> di atas dan lihat hasilnya pada bisnis anda.</div>
<div style="background-color: white; color: #464646; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px; padding: 0px 0px 17px;">
Sumber : <a href="http://www.jokosusilo.com/2010/11/10/3-strategi-pemasaran-untuk-menghasilkan-lebih-banyak-penjualan/">http://www.jokosusilo.com/2010/11/10/3-strategi-pemasaran-untuk-menghasilkan-lebih-banyak-penjualan/</a></div>
</div>
ILMUNYA PASCA MMhttp://www.blogger.com/profile/12583504212853630109noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-979814743867294208.post-10342951366693450492013-01-20T10:55:00.000-08:002013-01-20T12:33:46.141-08:00INFORMASI IKLAN<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div style="text-align: center;">
<div style="text-align: left;">
Pengen Hasil Produknya dikenal orang, permintaan pasar naik, hasil produksi ludes terjual, caranya mudah. pasang saja iklan hasil produksi anda di sini, caranya sangat mudah dan harga mulai Rp. 50000. yuk ikutin keteranganya.<br />
<br /></div>
Berikut ini adalah informasi iklan yang bisa dipesan :</div>
<div style="text-align: center;">
1. Banner dikanan atas slideshow (ukuran 468x60)*</div>
<div style="text-align: center;">
Tampil : Hanya di Beranda / Home</div>
<div style="text-align: center;">
Harga per spot : Rp 50.000/bulan</div>
<div style="text-align: center;">
Banyaknya : 1 spot</div>
<div style="text-align: center;">
Format : Flash, Gambar, Teks</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
2. Banner Tengah tepat di atas dan bawah postingan (ukuran 600x100)*</div>
<div style="text-align: center;">
Tampil : Setiap postingan dan menu</div>
<div style="text-align: center;">
Harga per spot : Rp 75.000/bulan</div>
<div style="text-align: center;">
Banyaknya : 2 spot</div>
<div style="text-align: center;">
Format : Flash, Gambar, Teks</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
3. Banner Full Side Melayang kanan kiri (ukuran 160x600)*</div>
<div style="text-align: center;">
Tampil : Selalu tampil (terdapat tombol close)</div>
<div style="text-align: center;">
Harga per spot : Rp 100.000/bulan</div>
<div style="text-align: center;">
Banyaknya : Kanan-Kiri @1spot</div>
<div style="text-align: center;">
Format : Flash, Gambar. Teks</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
Hubungi kami :</div>
<div style="text-align: center;">
agusturiyono@gmail.com</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
- Kepercayaan Anda adalah Amanah bagi Kami -</div>
</div>
ILMUNYA PASCA MMhttp://www.blogger.com/profile/12583504212853630109noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-979814743867294208.post-40674914213579922722013-01-20T06:31:00.002-08:002013-01-20T12:20:29.993-08:00Diskripsi Manajemen Keuangan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://klimg.com/vemale.com/headline/650x325/2012/12/belajar-ilmu-keuangan-dari-5-pengusaha.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="160" src="http://klimg.com/vemale.com/headline/650x325/2012/12/belajar-ilmu-keuangan-dari-5-pengusaha.jpg" width="320" /></a></div>
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: arial, verdana; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;">Berikut ini adalah beberapa </span><a href="http://mbegedut.blogspot.com/2012/06/pengertian-manajemen-keuangan-menurut.html" style="color: blue; font-family: arial, verdana; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify; text-decoration: initial;" target="_blank"><b>pengertian manajemen keuangan menurut para pakar ahli</b></a><span style="font-family: arial, verdana; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;"> :</span><br style="font-family: arial, verdana; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;" /><br style="font-family: arial, verdana; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;" /><b style="font-family: arial, verdana; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;">Pengertian Manajemen Keuangan menurut Depdiknas</b><span style="font-family: arial, verdana; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;"> (2000) bahwa manajemen keuangan merupakan tindakan pengurusan/ketatausahaan keuangan yang meliputi pencatatan, perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban dan pelaporan</span><br style="font-family: arial, verdana; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;" /><br style="font-family: arial, verdana; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;" /><b style="font-family: arial, verdana; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;">Pengertian Manajemen Keuangan menurut Bambang Riyanto</b><span style="font-family: arial, verdana; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;"> : keseluruhan aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha mendapatkan dana yang diperlukan dengan biaya yang minimal dan syarat-syarat yang paling menguntungkan beserta usaha untuk menggunakan dana tersebut se-efisien mungkin.</span><br style="font-family: arial, verdana; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;" /><br style="font-family: arial, verdana; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;" /><b style="font-family: arial, verdana; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;">Pengertian Manajemen Keuangan menurut Liefman</b><span style="font-family: arial, verdana; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;"> : Manajemen Keuangan merupakan usaha untuk menyediakan uang dan menggunakan uang untuk mendapat atau memperoleh aktiva.</span><br style="font-family: arial, verdana; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;" /><br style="font-family: arial, verdana; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;" /><b style="font-family: arial, verdana; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;">Pengertian Manajemen Keuangan menurut Prawironegoro</b><span style="font-family: arial, verdana; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;"> (2007) adalah “Aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk memperoleh modal yang semurah-murahnya dan menggunakan seefektif, seefisien, dan seproduktif mungkin untuk menghasilkan laba”</span><br style="font-family: arial, verdana; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;" /><br style="font-family: arial, verdana; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;" /><b style="font-family: arial, verdana; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;">Pengertian Manajemen Keuangan menurut Suad Husnan</b><span style="font-family: arial, verdana; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;"> : Manajemen Keuangan ialah manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan.</span><br style="font-family: arial, verdana; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;" /><br style="font-family: arial, verdana; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;" /><b style="font-family: arial, verdana; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;">Pengertian Manajemen Keuangan menurut Brigham dan Houston</b><span style="font-family: arial, verdana; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;"> yang diterjemahkan oleh Dodo, H. Dan Herman, W. (2001) yaitu “Manajemen keuangan merupakan bidang yang terluas dari tiga bidang keuangan, dan memiliki kesempatan karir yang sangat luas”</span><br style="font-family: arial, verdana; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;" /><br style="font-family: arial, verdana; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;" /><b style="font-family: arial, verdana; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;">Pengertian Manajemen Keuangan menurut Grestenberg</b><span style="font-family: arial, verdana; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;"> : how business are organized to acquire funds, how they acquire funds, how the use them and how the prof ts business are distributed.</span><br style="font-family: arial, verdana; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;" /><br style="font-family: arial, verdana; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;" /><b style="font-family: arial, verdana; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;">Pengertian Manajemen Keuangan menurut James Van Horne</b><span style="font-family: arial, verdana; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;"> : Manajemen Keuangan adalah segala aktivitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan dan pengelolaan aktiva dengan tujuan menyeluruh.</span><br style="font-family: arial, verdana; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;" /><br style="font-family: arial, verdana; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;" /><b style="font-family: arial, verdana; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;">Pengertian Manajemen Keuangan menurut J. L. Massie</b><span style="font-family: arial, verdana; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;"> : Manajemen keuangan adalah kegiatan operasional bisnis yang bertanggung jawab untuk memperoleh dan menggunakan dana yang diperlukan untuk sebuah operasi yang efektif dan efisien.</span><br style="font-family: arial, verdana; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;" /><br style="font-family: arial, verdana; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;" /><b style="font-family: arial, verdana; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;">Pengertian Manajemen Keuangan menurut Weston dan Copeland</b><span style="font-family: arial, verdana; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;"> yang diterjemahkan oleh Jaka, W. dan Kirbrandoko (2002) yaitu sebagai berikut: “Manajemen keuangan dapat dirumuskan oleh fungsi dan tanggung jawab para manajer keuangan. Fungsi pokok manajemen keuangan antara lain menyangkut keputusan tentang penanaman modal, pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian deviden pada suatu perusahaan”</span><br style="font-family: arial, verdana; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;" /><br style="font-family: arial, verdana; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;" /><b style="font-family: arial, verdana; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;">Pengertian Manajemen Keuangan menurut Howard & Upton</b><span style="font-family: arial, verdana; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;"> : Manajemen keuangan adalah penerapan fungsi perencanaan & pengendalian fungsi keuangan.</span><br style="font-family: arial, verdana; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;" /><br style="font-family: arial, verdana; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;" /><b style="font-family: arial, verdana; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;">Pengertian Manajemen Keuangan menurut Erlina, SE</b><span style="font-family: arial, verdana; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;">. Manajemen keuangan merupakan manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan. Fungsi-fungsi keuangan tersebut meliputi bagaimana memperoleh dana (raising of fund) dan bagaimana menggunakan dana tersebut (allocation of fund).</span><br style="font-family: arial, verdana; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;" /><br style="font-family: arial, verdana; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;" /><b style="font-family: arial, verdana; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;">Pengertian Manajemen Keuangan menurut JF Bradley</b><span style="font-family: arial, verdana; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;"> : Manajemen keuangan adalah bidang manajemen bisnis yang ditujukan untuk penggunaan model secara bijaksana & seleksi yang seksama dari sumber modal untuk memungkinkan unit pengeluaran untuk bergerak ke arah mencapai tujuannya.</span><br style="font-family: arial, verdana; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;" /><br style="font-family: arial, verdana; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;" /><b style="font-family: arial, verdana; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;">Pengertian Manajemen Keuangan menurut Sutrisno</b><span style="font-family: arial, verdana; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;"> (2003:3): Manajemen Keuangan adalah Sebagai semua aktivitas perusahaan dengan usaha-usaha mendapatkan dana perusahaan dengan biaya yang murah serta usaha untuk menggunakan dan mengalokasikan dana tersebut secara efisien</span><br style="font-family: arial, verdana; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;" /><br style="font-family: arial, verdana; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;" /><b style="font-family: arial, verdana; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;">Pengertian Manajemen Keuangan menurut Agus Sartono</b><span style="font-family: arial, verdana; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;"> (2001:6) Manajemen keuangan dapat diartikan sebagai manajemen dana baik yang berkaitan dengan pengalokasian dana dalam berbagai bentuk investasi secara efektif maupun usaha pengumpulan dana untuk pembiayaan investasi atau pembelanjaan secara efisien.</span><br style="font-family: arial, verdana; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;" /><br style="font-family: arial, verdana; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;" /><b style="font-family: arial, verdana; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;">Pengertian Manajemen Keuangan menurut Sonny, S</b><span style="font-family: arial, verdana; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;">. (2003). Manajemen keuangan adalah aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan bagaimana memperoleh dana, menggunakan dana, dan mengelola asset sesuai dengan tujuan perusahaan secara menyeluruh.</span><br style="font-family: arial, verdana; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;" /><br style="font-family: arial, verdana; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;" /><span style="font-family: arial, verdana; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;">itulah tadi posting tentang </span><b style="font-family: arial, verdana; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;">Definisi Manajemen Keuangan</b><span style="font-family: arial, verdana; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;">. terimakasih atas kunjungannya n jangan bosan-bosan ataupun jenuh untuk berkunjung kembali di blog </span><a href="http://mbegedut.blogspot.com/" style="color: blue; font-family: arial, verdana; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify; text-decoration: initial;" target="_blank">kumpulan ilmu</a><span style="font-family: arial, verdana; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;"> dan Seputar Informasi Terkini, semoga ada guna dan manfaatnya.</span></span><br />
<span style="background-color: white; font-family: arial, verdana; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;"><br /></span>
<span style="background-color: white; font-family: arial, verdana; font-size: 13px; line-height: 19.5px; text-align: justify;">Sumber : <a href="http://mbegedut.blogspot.com/2012/06/pengertian-manajemen-keuangan-menurut.html#.UPzSfB1EER0">http://mbegedut.blogspot.com/2012/06/pengertian-manajemen-keuangan-menurut.html#.UPzSfB1EER0</a></span></div>
ILMUNYA PASCA MMhttp://www.blogger.com/profile/12583504212853630109noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-979814743867294208.post-17175291092464218432013-01-20T06:14:00.003-08:002013-01-20T12:20:58.286-08:00Strategi Pemasaran Properti<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://blog.rumah.com/wp-content/uploads/2012/09/properti.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://blog.rumah.com/wp-content/uploads/2012/09/properti.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Lora, 'Helvetica Nue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.390625px; margin-bottom: 1em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Dalam <a href="http://www.tdwclub.com/" style="border: 0px; color: #1b64d1; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-decoration: initial; vertical-align: baseline;" target="_blank" title="Bisnis Properti"><strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">bisnis properti</strong></a>, Anda membutuhkan pemasaran agar properti yang Anda ingin jual dapat dikenal dan banyak diminati. Namun tidak semua jenis-jenis pemasaran dapat membuat bisnis properti dapat berkembang. Anda harus mengetahui dan menjalankan beberapa strategi pemasaran properti yang tepat.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Lora, 'Helvetica Nue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.390625px; margin-bottom: 1em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Berikut ini macam-macam strategi pemasaran properti yang tepat <strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">:</strong><br />
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><br /></strong></div>
<ol style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Lora, 'Helvetica Nue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.390625px; list-style: inherit !important; margin: 0px 0px 30px 30px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Memanfaatkan media promosi yang cukup efektif.</strong><br />Melakukan promosi melalui beberapa media dan kegiatan yang familiar di lingkungan masyarakat. Anda juga bisa melakukannya melalui iklan di media massa seperti koran, tabloid, majalah serta radio.<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></strong></li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Produk Berkualitas</strong><br />Sebaiknya perhatikan kebersihan lingkungan sekitar, faktor pencahayaan serta pemandangan alam disekelilingnya, kelengkapan <em style="border: 0px; font-family: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">legal document</em> (surat izin bangunan), serta jaminan kenyamanan dan keamanan bagi para penghuninya<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">.</strong></li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Strategi Open House</strong><br />Strategi open house untuk menciptakan kepercayaan kepada konsumen. Konsumen lebih tertarik untuk mengunjungi langsung lokasi hunian yang ditawarkan sebelum akhirnya mereka memutuskan untuk membeli produk tersebut.<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></strong></li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Memasarkan via online</strong><br />Pada saat ini, bisnis properti online mulai banyak peminatnya. Anda dapat menginformasikan produk Anda, memasang iklan baris ataupun banner di situs online lainnya, berbagi informasi mengenai perkembangan bisnis properti di forum-forum online. Pada saat ini <a href="http://www.theconversion.com/" style="border: 0px; color: #1b64d1; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-decoration: initial; vertical-align: baseline;" target="_blank" title="Digital Agency"><strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">pemasaran online</strong></a>banyak dilakukan karena hampir semua orang melakukan pembelian via online.<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></strong></li>
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Jam Layanan yang Fleksibel</strong><br />Anda memberikan ruang transaksi yang luas, mendahulukan kepentingan pembeli dengan bersedia melakukan transaksi kapan saja.</li>
</ol>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Lora, 'Helvetica Nue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.390625px; margin-bottom: 1em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Mulailah Anda melakukan kelima strategi pemasaran properti di atas untuk mengembangkan serta memajukan bisnis properti Anda. Semoga berhasil.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Lora, 'Helvetica Nue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.390625px; margin-bottom: 1em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Lora, 'Helvetica Nue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.390625px; margin-bottom: 1em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Sumber : <a href="http://blog.rumah.com/4298/macam-macam-strategi-pemasaran-properti-yang-tepat.html">http://blog.rumah.com/4298/macam-macam-strategi-pemasaran-properti-yang-tepat.html</a></div>
</div>
ILMUNYA PASCA MMhttp://www.blogger.com/profile/12583504212853630109noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-979814743867294208.post-66218292931118795732012-12-16T04:04:00.001-08:002013-01-20T09:32:44.981-08:00TUGAS FILSAFAT KELAS A<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Untuk Fakultas Manajemen Kelas A dalam Mata kuliah filsafat ada beberapa tugas untuk membuat makalah tentang filsafat, adapun judul-judul yang diperbolehkan antara lain :<br />
<br />
1. Kepuasan Peanggan<br />
2. Perilaku Konsumen<br />
3. Kinerja Karyawan<br />
4. Budaya Organisani<br />
5. Kopetensi Karyawan.<br />
<br />
Demikian yang dapat saya sampaikan, untuk yang maju pertama yaitu hari jumat tanggal 21 Desember 2012, diharapkan kelompok yang belum maju siap maju untuk memperoleh tambahan nilai.<br />
<br />
thanks, keep spirit of die.........</div>
ILMUNYA PASCA MMhttp://www.blogger.com/profile/12583504212853630109noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-979814743867294208.post-12482873230267550462012-12-10T00:31:00.000-08:002013-01-20T09:33:08.401-08:00SARANA BERPIKIR ILMIAH<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;">
</div>
<div align="center" class="MsoNormal">
<b><span style="font-size: 22.0pt; line-height: 115%;">TUGAS KELOMPOK<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal">
<b style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 150%;">BAB
V</span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 150%;">SARANA
BERPIKIR ILMIAH<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Perbedaan
antara manuisa dan binatang terletak kepada kemampuan manusia untuk mengambil
jalan melingkar dalam mencapai tujuanya. Seluruh pikiran binatang dipenuhi oleh
kkebutuhan yang menyebabkan mereka secara langsung mencari objek yang
diinginkanya atau membuang benda yang menghalanginya. Dengan demikian sering
kita melihat monyet yang menjangkau sia-sia benda yang diinginkanya tidak
seperti manusia yang primitifpun yang telah mempergunakan bandringan atau
melempar dengan batu. Manusia sering disebut makluh <i>Homo Faber </i>yaitu makluk yang membuat alat karena berkembangnya ilmu
pengetahuan tersebut memerlukan alat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Untuk
melakukan kegiatan ilmiah secara baik diperlukan sarana berpikir. Tersedianya
sarana tersebut memungkinkan dilakukanya penelaahan ilmiah secara teratur dan
cermat. Tanpa menguasai hal ini maka kegiatan ilmiah yang baik tak dapat
dilakukan. Sarana berpikir ilmiah merupakan alat yang membantu kegiatan ilmiah
dalam berbagai langkah yang harus ditempuh. Oleh sebab itulah sebelum
sarana-sarana berpikir ilmiah ini seyogyana kita telah menguasai
langkah-langkah dalam kegiatan ilmiah tersebut. Dengan jalan ini maka kita akan
sampai pada hakikatnya sarana yang sebenarnya, sebab sarana merupakan alat yang
membantu kita dalam mencapai suatu tujuan tertentu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Sarana
berpikir ilmiah dalam pendidikan merupakan bidang studi tersendiri, artinya
kita mempelajari sarana berpikir ilmiah seperti kita mempelajari berbagai
cabang ilmu. Dalam hal ini kita harus memperhatikan dua hal.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Pertama => Sarana
ilmiah bukan merupakan kumpulan ilmu
pengetahuan yang didapat berdasarkan metode ilmiah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Keduan =>
Tujuan mempelajari sarana berpikir ilmiah adalah untuk memungkinkan kita
melakukan penelaahan ilmiah secara baik, sedangkan tujuan mempelajari ilmu
dimaksudkan untuk mendapatkan pengetahuan yang memungkinkan kita untuk bias
memecahkan masalah kita sehari-hari.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Untuk
dapat melakukan kegiatan berpikir ilmiah dengan baik maka diperlukan sarana
yang berupa bahasa, logika, matematika dan statistika. Dimana bahasa merupakan
alat berpikir dan alat komunikasi untuk menyampaikan jalan pikiran tersebut
kepada orang lain. Karena ilmu merupakan gabungan antara berpikir deduktif dan
induktif. Untuk itu maka penalaran ilmiah menyadarkan diri kepada proses logika
deduktif dan logika induktif. Matematika mempunyai peranan yang sangat penting
dalam berpikir deduktif sedangkan statistika mempunyai perana penting dalam
pikiran induktif. Kemampuan berpikir ilmiah yang baik harus didukung penguasaan
sarana berpikir ini dengan baik pula. Salah satu langkah kearah penguasaan itu
adalah mengetahui dengan benar peran masing-masing sarana berpikir tersebut
dalam keseluruhan proses berpikir ilmiah tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Bedasarkan
pemikiran ini maka tidak sukar untuk dimengerti mengapa mutu kegiatan keilmuan
tidak mencapai taraf yang memuaskan sekiranya sarana berpikir ilmiahnya memang
kurang dikuasai. Bagaimana mungkin seseorang bisa melakukan penalaran yang
cermat tanpa menguasai struktur bahasa yang tepat.? Demikian juga bagaimana seseorang
bisa melakukan generalisasi tanpa menguasai statistika? Memang betul tidak
semua masalh tidak membutuhkan statistic, namun hal itu bukan berarti bahwa
kita tidak peduli terhadap statistika sama sekali dan berpaling kepada
cara-cara yang justru tidak bersifat ilmiah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<b style="line-height: 150%; text-indent: 0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;">16. Bahasa</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dapatkah anda bayangkan
seandainya binatang dapat berbicara seperti manusia.? Jika si didi sedang
menanam pisang, maka monyet si didi tidak sekedar mengernyit-ngernyitkan
dahinya dalam flustasi, melaikan dalam lantang akan berkata, ‘ bagi-bagi dong,
Di, pisangnya..!! dan bukan hanya berhenti disitu saja, dia pun mungkin akan
belajar menanam pisang itu sendiri, sebab dengan menguasai bahasa kita akan
menguasai pengetahuan. Keunikan manusia sebenarnya bukanlah terletak pada
kemampuan berpikir melaikan terletak pada kemampuan berbahasa. Tanpa mempunyai
kemampuan berbahasa ini maka kegiatan berpikir secara sistematis dan teratur
tidak mungkin dapat dilakukan. Lebih lanjut lagi, tanpa kemampuan berbahasa
manusia tidak dapat mengembangkan kebudayaanya, sebab meneruskan nilai-nilai
budaya dari generasi yang satu kepada generasi selanjutnya manusia tak berbeda
dengan aning atau monyet.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Manusia dapat berpikir
karena mempunyai bahasa, tanpa bahasa manusia tidak dapat berpikir rumit dan
abstrak seperti dalam kegiatan ilmiah. Binatang tidak diberkahi dengan bahasa
yang sempurna sebagaimana kita miliki, oleh sebab itu maka binatang tidak dapt
berpikir dengan baik dan mengakumulasikan pengetahuanya lewat proses komunikasi
seperti kita mengembangkan ilmu. Karena bintang tidak mempunyai bahsa, maka
buah pikiran dan penemuan jenius itu tidak tercatat dan menghilang begitu saja.
Bahasa memungkinkan manusia berpikir secara abstrak dimana objek-objek yang
faktual ditransformasikan menjadi symbol-simbol bahasa yang bersifat abstrak.
Adanya symbol yang bersifat abstrak ini memungkinkan manusia untuk memikirkan
sesuatu secara berlanjut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kalau kita telaah lebih
lanjut, bahasa mengkomunikasikan tiga hal yakni buah pikiran, perasaan, dan
sikap. Dalam komunikasi ilmiah sebenarnya proses komunikasi itu harus terbebas
dari unsure motif ini agar pesan yang disampaikan bias diterima secara
reproduktif, artinya identic denga peran yang dikirimkan. Namun dalam
prakteknya hal ini sukar untuk dilaksanakan kecuali informasi yang terdapat
dalam buku pedoman telepon.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Apakah
sebenarnya bahasa?</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<ul style="margin-top: 0in;" type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pertama
=> Bahasa dapat kita cirikan sebagai serangkaian bunyi. Sebenarnya kita
dapat berkomunikasi dengan mempergunakan alat lain, umpamanya saja dengan
menggunakan bahas isyarat, namun manusia mempergunakan bunyi sebagai alat
komunikasi kasi yang paling utama. Komunikasi mempergunakan bunyi ini
dikatakan juga sebagai komunikasi verbal.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kedua =>
Bahasa merupakan lambang dimana
rangkaian bunyi ini membentuk suatu arti tertentu. Rangkaian bunyi yang kita
kenal sebagai kata malambangkan suatu objek tertentu. Umpamanya perkataan
gunung dan burung merpati sebenarnya merupakan lambang yang kita berikan
kepada kedua objek tersebut. Bila objek tersebut kita lambangkan dengan
bunyi “gunung” sedangkan bagi bahasa lain dilambangkan dengan mountain
dalam bahasa inggris atau jaba dalam bahasa arab, demikian juga dengan
merpati.<o:p></o:p></span></li>
</ul>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Manusia mengumpulkan
lambang-lambang ini dan menyusun apa yang kita kenal sebagai perbendaharaan
kata-kata. Perbendaharaan ini pada hakikatnya merupakan akumulasi pengalaman
dan pemikiran mereka. Artinya dengan perbendaharaan kata-kata yang mereka
punyai maka manusia dapat mengkomunikasikan segenap pengalaman dan pemikiran
mereka. Inilah yang menyebabkan bahasa terus berkembang yakni karena disebabkan
pengalaman dan pikiran manusia yang juga berkembang. Adanya lambang-lambang ini
memungkinkan manusia dapat berpikir dan belajar dengan lebih baik.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Adanya bahasa ini
memungkinkan kita untuk memikirkan sesuatu dalam benak kepala kita,meskipun
objek yang sedang kita pikirkan tersebut tidak berada didekat kita. Manusia
dengan kemampuan berbahasa memungkinkan untuk memikirkan sesuatu masalah
terus-menerus. Lainpulanya dengan binatang, karena mereka tidak mempunyai
bahasa seperti apa yang kita punya, maka mereka baru bias berpikir jika objek
itu berada di depan matanya. Perbedaan pindidikan antara manusia dengan
binatang terutama terletak pada tujuanya: manusia belajar agar berbudaya sedangkan
binatang belajar untuk mempertahankan jenisnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dengan bahasa bukan
saja manusia dapat berpikir secara teratur namun juga dapat mengkomunikasikan
apa yang sedang dia pikirkan kepada orang lain. Namun bukan itu saja, dengan
bahasa kitapun dapat mengekspresikan sika dan perasaan kita. Dengan adanya
bahasa maka manusia hidup dalam dunia yakni dunia pengalaman yang nyata dan
dunia simbolik yang dinyatakan dengan bahasa. Disamping pengetahuan manusia
mencoba memberi arti kepada semua gejala fisik yang dialaminya. Seni merupakan
kegiatan ekstetik yang banyak mempergunakan aspek emotif dari bahasa baik itu
seni suara maupun seni sastra dalam hal ini bahasa bukan saja dipergunakan
untuk mengemukakan perasaan itu sendiri melainkan juga merupakan ramuan untuk
menjenakan pengalaman yang ekspresif tadi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Komunikasi ilmiah mensyaratkan bentuk
komunikasi yang sangat lain dengan kominikasi ekstetik. Komunikasi ilmiah
bertujuan untuk menyampaikan informasi yang berupa pengetahuan. Agar komunikasi
ilmiah ini berjalan dengan baik maka bahasa yang dipergunakan harus terbebas
dari unsur-unsur emotif. Kominikasi ilmiah harus bersikap repoduktif artinya
bila sipengirim informasi x yang diterima harus merupakan reproduksi yang
benar-benar sama dari informasi x yang dikirimkan. Oleh sebab itu maka proses
komunikasi ilmiah harus bersikap jelas dan obyektif yakni terbebas dari
unsur-unsur emotif. Hal ini harus kita lakukan untuk mencegah si penerima
komunikasi memberi makna lain yang berbeda dengan makna yang kita maksudkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Karya ilmiah pada dasarnya merupakan
kumpulan pernyataan yang mengemukakan informasi tentang pengetahuan maupun
jalan pemikiran dalam mendapatkan pengetahuan tersebut. Untuk mampu
mengkomunikasikan suatu pernyataan dengan jelas maka seseorang harus menguasai
kata bahasa yang baik. Pengetahuan tata bahasa dengan baik merupakan syarat
mutlak bagi komunikasi ilmiah yang benar. Karya ilmiah juga mempunyai gaya
penulisan yang pada hakikatnya merupakan usaha untuk mencoba menghindari
kecenderungan yang bersifat emosional bagi kegiatan seni namun merupakan
kerugian bagi kegiatan ilmiah oleh sebab itu gaya penulisan ilmiah, dimana
tercakup didalamnya pengguanaan tata bahasa dan penggunaan kata-kata, harus
diusahakan sedemikian mungkin untuk menggunakan unsur-unsur emotif ini
seminimal mungkin.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Beberapa
kekurangan bahasa<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sebagai sarana komunikasi
ilmiah maka bahasa mempunyai beberapa kekurangan. Kekurangan ini pada
hakikatnya terletak pada peranan bahasa itu sendiri yang bersifat multifungsi
yakni sebagai sarana komunikasi emotif, afektif dan simbolik. Kekurangan yang
ke dua terletak pada arti yang tidak jelas dan eksak yang dikandung oleh
kata-kata yang mengandung bahasa. Dipihak lain usaha untuk menyampaikan arti
sejelas dan se eksak mungkin dalam suatu proses komunikasi mungkin akan
munyebabkan proses penyampain informasi itu malah tidak komunikatif lagi
disebabkan bahasa yang bertele-tele dan membosankan. Mengambil contoh dari
kehidupan sehari-hari misalkan “cinta”.kata cinta ini seringdipakai dalam
lingkup yang sangat luas umpamanya dalam hubungan antara ibu dan anak, ayah dan
anak, kakek dan nenek, perasaan kepada tanah air dan ikatan pada rasa
kemanusiaan yang besar. Disamping itu bahasa mempunyai beberapa kata yangn
memberi arti yang sama, umpamanya pengertian tentang “usaha kerja sama yang
terkoordinasi dalam mencapai suatu tujuan tertentu” disebutkan sebagai
administrasi, manajemen, pengelolaan dan tatalaksana. Sifat majemuk dari bahasa
ini sering menimbulkan apa yang dinamakan kekacauan simatik, dimana dua orang
yang berkomunikasi mempergunakan sebuah kata yang sama namun untuk pengertian
yang berbeda.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kelemahan yang ketiga bahasa sering
bersifat berputar-putar dalam mempergunakan kata-kata terutama dalam memberikan
definisi. Contoh lain yang sering kita temukan adalah perkataan “data” yang
diartikan sebagai “bahan yang diolah menjadi informasi”; sedangkan “informasi”
diartikan “keterangan yang didapat dari data”. Hal ini sebenarnya taka da
salahnya selama kata-kata yang dipergunakan itu sudah mempunyai pengertian yang
jelas dan bukan bersifat berputar-putar. Masalah bahasa ini menjadi bahan
pemikiran yang sungguh-sungguh genstin, disebabkan karena “kebanyakan dari
pernyataan dan pertanyaan ahli filsafat timbul dari kegagalan mereka untuk
menguasai logika bahasa.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt;">
<b style="line-height: 150%; text-indent: 0.25in;"><br /></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt;">
<b style="line-height: 150%; text-indent: 0.25in;">17. MATEMATIKA</b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt;">
</div>
<div class="WordSection1">
<div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<b>Filsafat matematika</b> adalah cabang dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Filsafat" title="Filsafat"><span style="color: windowtext;">filsafat</span></a> yang mengkaji anggapan-anggapan
filsafat, dasar-dasar, dan dampak-dampak <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Matematika" title="Matematika"><span style="color: windowtext;">matematika</span></a>. Tujuan dari filsafat matematika
adalah <i>untuk memberikan rekaman sifat dan metodologi matematika dan untuk
memahami kedudukan matematika di dalam kehidupan manusia</i>. Sifat logis dan
terstruktur dari matematika itu sendiri membuat pengkajian ini meluas dan unik
di antara mitra-mitra bahasan filsafat lainnya.<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<b>Matematika</b> (dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Yunani" title="Bahasa Yunani"><span style="color: windowtext;">bahasa Yunani</span></a>: <i>μαθηματικά</i> - <i>mathēmatiká</i>)
adalah studi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Besaran" title="Besaran"><span style="color: windowtext;">besaran</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Struktur" title="Struktur"><span style="color: windowtext;">struktur</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ruang" title="Ruang"><span style="color: windowtext;">ruang</span></a>,
dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kalkulus" title="Kalkulus"><span style="color: windowtext;">perubahan</span></a>. Para <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Matematikawan" title="Matematikawan"><span style="color: windowtext;">matematikawan</span></a> mencari berbagai <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pola" title="Pola"><span style="color: windowtext;">pola</span></a>,<sup><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Matematika#cite_note-1"><span style="color: windowtext;">[2]</span></a><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Matematika#cite_note-2"><span style="color: windowtext;">[3]</span></a></sup> merumuskan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Konjektur" title="Konjektur"><span style="color: windowtext;">konjektur</span></a> baru, dan membangun kebenaran
melalui <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Metode_deduksi" title="Metode deduksi"><span style="color: windowtext;">metode deduksi</span></a>
yang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kekakuan_matematika" title="Kekakuan matematika"><span style="color: windowtext;">kaku</span></a> dari
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Aksioma" title="Aksioma"><span style="color: windowtext;">aksioma-aksioma</span></a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Definisi" title="Definisi"><span style="color: windowtext;">definisi-definisi</span></a> yang bersesuaian.<sup><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Matematika#cite_note-3"><span style="color: windowtext;">[4]</span></a></sup> Terdapat perselisihan tentang
apakah objek-objek matematika seperti <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bilangan" title="Bilangan"><span style="color: windowtext;">bilangan</span></a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Titik_%28geometri%29" title="Titik (geometri)"><span style="color: windowtext;">titik</span></a> hadir
secara alami, atau hanyalah buatan manusia. Seorang matematikawan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Benjamin_Peirce" title="Benjamin Peirce"><span style="color: windowtext;">Benjamin Peirce</span></a> menyebut matematika sebagai
"ilmu yang menggambarkan simpulan-simpulan yang penting".<sup><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Matematika#cite_note-4"><span style="color: windowtext;">[5]</span></a></sup> Di pihak lain, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Albert_Einstein" title="Albert Einstein"><span style="color: windowtext;">Albert Einstein</span></a> menyatakan bahwa
"sejauh hukum-hukum matematika merujuk kepada kenyataan, mereka tidaklah
pasti; dan sejauh mereka pasti, mereka tidak merujuk kepada kenyataan."<sup><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Matematika#cite_note-certain-5"><span style="color: windowtext;">[6]</span></a></sup> Melalui penggunaan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran" title="Penalaran"><span style="color: windowtext;">penalaran</span></a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Logika" title="Logika"><span style="color: windowtext;">logika</span></a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Abstraksi_%28matematika%29" title="Abstraksi (matematika)"><span style="color: windowtext;">abstraksi</span></a>,
matematika berkembang dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pencacahan" title="Pencacahan"><span style="color: windowtext;">pencacahan</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kalkulasi" title="Kalkulasi"><span style="color: windowtext;">perhitungan</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pengukuran" title="Pengukuran"><span style="color: windowtext;">pengukuran</span></a>, dan pengkajian sistematis
terhadap <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bangun_%28geometri%29" title="Bangun (geometri)"><span style="color: windowtext;">bangun</span></a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gerak" title="Gerak"><span style="color: windowtext;">pergerakan</span></a>
benda-benda fisika.<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
Konsep <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bentuk_logis&action=edit&redlink=1" title="Bentuk logis (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext;">bentuk
logis</span></a> adalah inti dari logika. Konsep itu menyatakan bahwa <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kesahihan&action=edit&redlink=1" title="Kesahihan (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext;">kesahihan</span></a>
(validitas) sebuah argumen ditentukan oleh bentuk logisnya, bukan oleh isinya.
Dalam hal ini logika menjadi alat untuk menganalisis argumen, yakni hubungan
antara kesimpulan dan bukti atau bukti-bukti yang diberikan (premis). Logika
silogistik tradisional Aristoteles dan logika simbolik modern adalah
contoh-contoh dari logika formal. Dasar penalaran dalam logika ada dua, yakni <b><i>deduktif
dan induktif</i></b>. <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran_deduktif" title="Penalaran deduktif"><span style="color: windowtext;">Penalaran deduktif</span></a>—kadang
disebut logika deduktif—adalah penalaran yang membangun atau mengevaluasi
argumen deduktif. Argumen dinyatakan deduktif jika kebenaran dari kesimpulan
ditarik atau merupakan konsekuensi logis dari premis-premisnya. Argumen
deduktif dinyatakan valid atau tidak valid, bukan benar atau salah. Sebuah
argumen deduktif dinyatakan valid jika dan hanya jika kesimpulannya merupakan
konsekuensi logis dari premis-premisnya.<o:p></o:p></div>
</div>
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;"><br clear="all" style="mso-break-type: section-break; page-break-before: auto;" />
</span>
<br />
<div class="WordSection2">
<div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<b>Contoh argumen
deduktif:<o:p></o:p></b></div>
<ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l2 level1 lfo1; tab-stops: list .5in; text-align: justify;">Setiap mamalia punya sebuah jantung<o:p></o:p></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l2 level1 lfo1; tab-stops: list .5in; text-align: justify;">Semua kuda adalah mamalia<o:p></o:p></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l2 level1 lfo1; tab-stops: list .5in; text-align: justify;">∴ Setiap kuda punya sebuah jantung<o:p></o:p></li>
</ol>
<div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt;">
<b><i><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Penalaran_induktif&action=edit&redlink=1" title="Penalaran induktif (halaman belum tersedia)"><span style="color: windowtext;">Penalaran
induktif</span></a>—kadang</i></b> disebut logika induktif—adalah penalaran
yang berangkat dari serangkaian fakta-fakta khusus untuk mencapai kesimpulan
umum.<o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt;">
<b>Contoh argumen induktif:<o:p></o:p></b></div>
<ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo2; tab-stops: list .5in; text-align: justify;">Kuda Sumba punya sebuah jantung<o:p></o:p></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo2; tab-stops: list .5in; text-align: justify;">Kuda <st1:place w:st="on">Australia</st1:place>
punya sebuah jantung<o:p></o:p></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo2; tab-stops: list .5in; text-align: justify;">Kuda Amerika punya sebuah jantung<o:p></o:p></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo2; tab-stops: list .5in; text-align: justify;">Kuda Inggris punya sebuah jantung<o:p></o:p></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo2; tab-stops: list .5in; text-align: justify;">∴ Setiap kuda punya sebuah jantung.<o:p></o:p></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
</div>
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;"><br clear="all" style="mso-break-type: section-break; page-break-before: auto;" />
</span>
<br />
<div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt;">
Tabel
di bawah ini menunjukkan beberapa ciri utama yang membedakan penalaran induktif
dan deduktif.<o:p></o:p></div>
<table border="1" cellpadding="0" class="MsoNormalTable" style="border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-insideh: .5pt solid windowtext; mso-border-insidev: .5pt solid windowtext; mso-cellspacing: 1.5pt; mso-padding-alt: 2.25pt 2.25pt 2.25pt 2.25pt; width: 99%px;">
<tbody>
<tr>
<td style="border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; padding: 2.25pt 2.25pt 2.25pt 2.25pt; width: 49.92%;" width="49%"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b>Deduktif<o:p></o:p></b></div>
</td>
<td style="border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; padding: 2.25pt 2.25pt 2.25pt 2.25pt; width: 49.04%;" width="49%"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b>Induktif<o:p></o:p></b></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; padding: 2.25pt 2.25pt 2.25pt 2.25pt; width: 49.92%;" width="49%"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Jika semua
premis benar maka kesimpulan pasti benar<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; padding: 2.25pt 2.25pt 2.25pt 2.25pt; width: 49.04%;" width="49%"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Jika premis
benar, kesimpulan mungkin benar, tapi tak pasti benar.<o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; padding: 2.25pt 2.25pt 2.25pt 2.25pt; width: 49.92%;" width="49%"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Semua
informasi atau fakta pada kesimpulan sudah ada, sekurangnya secara implisit,
dalam premis.<o:p></o:p></div>
</td>
<td style="border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; padding: 2.25pt 2.25pt 2.25pt 2.25pt; width: 49.04%;" width="49%"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Kesimpulan
memuat informasi yang tak ada, bahkan secara implisit, dalam premis.<o:p></o:p></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">
Logika
masuk ke dalam kategori matematika murni karena matematika adalah logika yang
tersistematisasi. Matematika adalah pendekatan logika kepada metode ilmu ukur
yang menggunakan tanda-tanda atau simbol-simbol matematik (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Logika_modern" title="Logika modern"><span style="color: windowtext;">logika simbolik</span></a>). Logika tersistematisasi
dikenalkan oleh dua orang dokter medis, Galenus (130-201 M) dan Sextus
Empiricus (sekitar 200 M) yang mengembangkan logika dengan menerapkan metode
geometri. Puncak <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Logika_modern" title="Logika modern"><span style="color: windowtext;">logika simbolik</span></a>
terjadi pada tahun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1910" title="1910"><span style="color: windowtext;">1910</span></a>-<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1913" title="1913"><span style="color: windowtext;">1913</span></a>
dengan terbitnya <i>Principia Mathematica</i> tiga jilid yang merupakan karya
bersama Alfred North Whitehead (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1861" title="1861"><span style="color: windowtext;">1861</span></a> - <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1914" title="1914"><span style="color: windowtext;">1914</span></a>)
dan Bertrand Arthur William Russel (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1872" title="1872"><span style="color: windowtext;">1872</span></a> - <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1970" title="1970"><span style="color: windowtext;">1970</span></a>).<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<b>Matematika sebagai bahasa<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">
Matematika
adalah bahasa yang melambangkan serangkaian makna dari pernyataan yang ingin
kita sampaikan. Lambing-lambang matematika meiliki sifat artificial yaitu akan
memiliki arti setelah sebuah makna deberikan kepadanya. Tanpa makna matematika
hanya merupakan lambing saja. Selain itu matematika pun dapat diartikan sebagai
bahasa yang berusaha unutk menghilangkan sifat kabur, majemuk, dan emosional
dari bahasa verbal.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">
Selain
sebagai bahasa matematikua pun memiliki sifat kuantitatif, yaitu matematika
mengembangkan bahasa numeric yg memungkinkan kita melakukan pengukuran secara
kuantitatif. Selain itu matematika pun memungkinkan ilmu mengalami perkembangan
dari tahap kualitatif ke kuantitatif. Pada dasarnya matematika diperlukan oleh
semua disiplin keilmuan untk meningkatkan daya prediksi dan control dari ilmu
tersebut, sehingga ilmu dapat memberikan jawaban yang lebih bersifat eksak yang
memungkinkan pemecahan masalah secara lebih tepat dan cermat.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
Matematika sarana
berfikir deduktif adalah proses pengambilan kesimpulan yang didasarkan kepada
premis-premis yang kebenaranya telah ditentukan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
Ilmu dapat
dibagi menjadi 3 tahapan :<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
<ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo3; tab-stops: list .5in; text-align: justify;">tahapan sistematika<o:p></o:p></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo3; tab-stops: list .5in; text-align: justify;">tahapan komparatif<o:p></o:p></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo3; tab-stops: list .5in; text-align: justify;">tahapan kuantitatif<o:p></o:p></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-indent: 0.25in;">
<b>Tahapan
sistematika, </b>pada tahap ini ilmu sudah mulai menggolong-golongkan objek
empiris ke dalam kategori-kategori tertentu. Penggolongan ini memungkinkan kita
untuk menemukan ciri-ciri yang bersifat umum dari anggota-anggota yang menjadi
kelompok tertentu. Ciri-ciri yang bersifat umum inilah yang merupakan
pengetahuan manusia dalam mengenali dunia fisik.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-indent: 0.25in;">
<b>Tahapan
komparatif</b>, pada tahap ini kita mulai membandingkan antara objek yang satu
dengan yang lainya, kategori yang satu ini dengan kategori lainya dan
seterusnya. Kita mulai mencari hubungan yang didasarkan kepada perbandingan
antara berbagai objek yang akan kita kaji.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-indent: 0.25in;">
<b>Tahapan
kuantitatif, </b> pada tahap ini kita
mencari hubunganj sebab-akibat tidak lagi berdasarkan perbandingan, malainkan
melaui proses pengukuran eksak dari satu objek yang sedang diamati.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-indent: 0.25in;">
Bahasa verbal berfungsi sangat baik pada kedua tahapan
diatas ( tahap I & II ), sedangkan pada tahap III pengetahuan membutuhkan
matematika. Lambang-lambang matematika bukan saja jelas namun juga eksak dengan
mengandung informasi tentang objek tertentu dalam dimesi pengukuran.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in;">
<o:p> </o:p><b style="line-height: 150%; text-indent: 0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;">18 Statistika</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Suatu Hari seorang anak
kecil disuruh Ayahnya membeli sebungkus
korek api dengan pesan agar tak terkecoh mendapatkan korek api yang jelek.
Tidak lama anak kecil itu datang kembali dengan wajah yang berseri-seri,
menyerahkan kotak korek api yang kosong, dan berkata, “Korek api ini benar-benar
bagus Pak, semua batangnya telah saya coba dan ternyata menyala. “<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Penyelesaian diatas
membutuhkan waktu yang lama, tidak ekonomis, dan efisien. Penarikan kesimpulan
dengan mencoba semua korek api, bukan merupakan suatu penyelesaian yang tepat.
Beberapa permasalahan seperti hal diatas, dapat dipecahkan dengan Ilmu
Statistika. Pada tahun 1645 ahli Matematika, Chevalier de Mere dan Prancis
Blaise Pascal (1623-1662) tertarik dengan latar belakang permasalahan seperti
contoh diatas, dengan menciptakan teori yang mengembangkan teori dari cikal
bakal Peluang. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Peluang yang merupakan
dasar dari teori statistika, merupakan konsep baru yang tidak dikenal dalam
pemikiran Yunani Kuno, Romawi, dan bahkan Eropa dalam abad pertengahan. Teori
mengenai kombinasi bilangan sudah dikembangkan oleh Sarjana Muslim Al Jabbar,
meskipun belum sampai dalam lingkup teori Peluang. Namun begitu dasar-dasar
mengenai teori Peluang ini dilanjutkan lebih cepat, lalu kemudian bidang
telaahan ini berkembang pesat. Beberapa orang ahli yang mengembangkan dengan
lebih lanjut mengenai Telaah dasar konsep ilmu Statistika, diantaranya adalah :
<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Descartes (1596-1650) Dengan latar
belakang selama 4 tahun, bergaul dengan teman-teman yang suka berjudi, Descartes
kebanyakan menang karna dia pandai menghitung peluang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pascal dan Pierre de Fermat (1601-1665)
mengembangkan cikal-bakal Teori Peluang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pendeta Thomas Bayes (1763)
mengembangkan Teori Peluang subyektif berdasarkan kepercayaan seseorang akan
terjadinya suatu kejadian. Teori ini berkembang menjadi cabang khusus dalam
statistika sebagai pelengkap teori peluang yang bersifat obyektif. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">4.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Abraham Demoivre (1667-1827) mengembangkan
Teori Galat atau Kekeliruan (Theory of error).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">5.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Thomas Simpson (1757) menyimpulkan bahwa
terdapat suatu distribusi yang berlanjut (Continous Distribution) dari suatu
variable dalam suatu frekuensi yang cukup banyak. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">6.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pierre Simon de Laplace (1749-1827)
mengembangkan konsep dari Demoivre dan Simpson dan menemukan Distribusi Normal.
(sebuah konsep yang paling umum dan paling banyak dipergunakan dalam analisis
statistika di samping Teori peluang. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">7.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Francis Galton (1822-1911) & Karl
Pearson (1857-1936) Distribusi lain yang tidak berupa kurva Normal. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">8.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Karl Friedrich Gauss (1777-1855) Teknik
Kuadrat Terkecil (Least Squares)
simpangan baku dan galat baku untuk rata-rata (The Standard Error of Mean)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">9.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pearson (melanjutkan Konsep Galton):
Konsep Regresi, Korelasi, Distribusi Chi-Kuadrat dan Analisis Statistika untuk
data Kualitatif. Pearson menulis Buku The Grammar of Science. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">10.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">William Searly Gosset “Student”
mengembangkan konsep pengambilan contoh.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">11.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Ronald Alylmer Fisher (1890-1962):
Analisis Varians dan Kovarians, Distribusi-z, Distribusi-t, uji Signifikan dan
Theory of Estimation. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Meskipun Statistika
relative sangat muda dibandingkan dengan Matematika, tetapi Statistika berkembang
dengan sangat cepat terutama dalam dasawarsa lima puluh tahun belakangan ini.
Ilmu Statistika banyak dipergunakan untuk penelitian Ilmiah, baik yang berupa
Suvei maupun eksperimen Teknik-teknik Statistika dikembangkan sesuai dengan
kebutuhan untuk kegiatan akademik maupun untuk pengambilan keputusan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Statistika
dan Cara Berpikir <o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">(Induktif
Dan Deduktif)<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> <o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Ilmu : pengetahuan yang telah teruji
kebenarannya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Semua Pernyataan Ilmiah : Factual. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pengujian : suatu proses pengumpulan
fakta yang relevan dengan hipothesis yang diajukan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pengujian terbagi 2 : Logika Induktif
dan Logika Deduktif.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">A.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pengujian
berdasarkan Logika Induktif : Penarikan kesimpulan yang bersifat Khas dari
kasus-kasus yang bersifat khusus (individual) kepada yang bersifat umum. Meskipun
Premis-premis yang digunakan adalah benar dan prosedur penarikan kesimpulannya
Syah, tapi kesimpulannya belum tentu benar. Logika Induktif berpijak kepada
Statistika sebagai sarana penarikan kesimpulan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">B.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pengujian
berdasarkan Logika Deduktif : Penarikan kesimpulan yang bersifat Umum ke
Khusus. Kesimpulan yang ditarik adalah benar jika premis-premis yang
dipergunakannya adalah benar dan penarikan kesimpulannya Syah. Logika Deduktif
berpijak pada Matematika sebagai sarana penalaran penarikan kesimpulan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pengujian Empiris : salah satu mata
rantai dalam metode ilmiah yang membedakan ilmu dari pengetahuan-pengetahuan
lainnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Hipothesis : Didukung oleh fakta-fakta
empiris. Pernyataan hipothesis menyatakan
apakah diterima atau disyahkan kebenarannya. Jika bertentangan dengan
kenyataan maka, hipothesis ditolak. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in;">
<b><u><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Manfaat
Statistika :<o:p></o:p></span></u></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Statistika memberikan cara untuk dapat
menarik kesimpulan yang bersifat umum dengan jalan mengamati hanya sebagian
dari populasi yang bersangkutan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Statistika mampu memberikan secara
kuantitatif tingkat ketelitian dari kesimpulan yang ditarik tersebut, yang
dasarnya adalah asas yang sederhana. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Statistika memberikan kemampuan kepada
kita untuk mengetahui apakah suatu hubungan kausalita antara dua factor atau
lebih bersifat kebetulan atau memang benar-benar terkait dalam suatu hubungan
yang bersifat empiris. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-indent: -0.25in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Penarikan kesimpulan secara statistika
memungkinkan kita untuk melakukan kegiatan ilmiah secara ekonomis.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in;">
<br /></div>
<br />
<br /></div>
ILMUNYA PASCA MMhttp://www.blogger.com/profile/12583504212853630109noreply@blogger.com0